Senin, 29 September 2025

Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud

Beda Kata soal Laptop Chromebook Kemendikbud: Kejagung Sebut Tak Efektif, Nadiem Anggap Perlu

Perbedaan pernyataan disampaikan oleh Kejagung dan Nadiem terkait alasan diadakannya laptop Chromebook dengan total anggaran Rp9,9 triliun.

Kolase Tribunnews.com
LAPTOP CHROMEBOOK - Perbedaan pernyataan disampaikan oleh Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, dan eks Mendikbudristek, Nadiem Makarim, terkait pengadaan laptop Chromebook di era pandemi Covid-19 senilai Rp9,9 triliun. 

TRIBUNNEWS.COM - Perbedaan pernyataan disampaikan oleh pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) dan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim terkait pengadaan laptop Chromebook sebesar Rp9,9 triliun pada periode 2019-2022.

Diketahui, pengadaan laptop Chromebook di era pandemi Covid-19 itu kini diduga dikorupsi.

Hal ini disampaikan pertama kali oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, pada 26 Mei 2025 lalu.

Kini, setelah beberapa pekan kasus bergulir, Nadiem pun akhirnya memberikan keterangannya terkait pengadaan tersebut dalam konferensi pers pada Selasa (10/6/2025).

Sementara terkait perbedaan pernyataan dari Kejagung dengan Nadiem adalah soal pemilihan Chromebook sebagai operating system (OS) untuk pengadaan laptop bagi siswa di saat masa pandemi Covid-19.

Kejagung Sebut Laptop Chromebook Tak Efektif

Harli sempat menuturkan bahwa laptop dengan OS Chromebook dinilai tidak efektif saat itu.

Pasalnya, pada tahun 2019, persebaran jaringan internet di Indonesia belum merata.

Harli menuturkan ketika itu, sudah ada ujicoba terhadap 1.000 laptop Chromebook dan diambil kesimpulan tidak efektif untuk digunakan oleh siswa.

"Padahal itu dilakukan bukan menjadi kebutuhan pada saat itu. Kenapa? Kalau tidak salah pada tahun 2019, sudah dilakukan uji coba terhadap penerapan Chromebook itu terhadap 1.000 unit tidak efektif."

"Kenapa tidak efektif? Karena internet di Indonesia saat itu belum sepenuhnya sama," jelas Harli saat itu.

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop, Ini Alasan Nadiem Makarim Pilih Chromebook

Harli juga menuturkan bahwa ada dugaan pemufakatan jahat dari beberapa pihak dengan membuat kajian terkait pengadaan laptop di sektor pendidikan.

Namun, pihak tersebut justru mengarahkan kepada tim teknis Kemendikbudristek agar menggunakan laptp berbasis OS Chromebook meski sudah terbukti tidak efektif.

"Mengarahkan kepada tim teknis agar membuat kajian teknis terkait pengadaan peralatan TIK supaya diarahkan pada penggunaan laptop berbasis operating system Chromebook," katanya.

Kata Nadiem soal Alasan Pakai Laptop Chromebook

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan