BNPB Minta Warga Waspada! Banjir dan Karhutla Terjadi Serentak di Sejumlah Wilayah
BNPB juga menekankan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu karhutla, seperti membakar sampah atau membuang puntung rokok sembara
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul serangkaian bencana banjir dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda berbagai wilayah Indonesia pada akhir pekan ini.
Banjir terjadi di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, pada Sabtu (7/6/2025), setelah hujan deras memicu luapan sungai. Sebanyak 15 rumah terdampak, dan menurut laporan BPBD setempat, air mulai berangsur surut. Sementara itu, di Kabupaten Musi Banyuasin, 90 rumah terendam banjir di Kecamatan Bayung Lencir. BPBD setempat telah menyalurkan bantuan logistik dan obat-obatan, serta memantau kondisi wilayah terdampak.
Bencana serupa terjadi di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Hujan lebat menyebabkan banjir di dua desa di Kecamatan Baebunta. BPBD melaporkan 25 rumah, satu tempat ibadah, akses jalan, dan 20 hektar lahan kelapa sawit terdampak. Banjir telah surut.
Karhutla tercatat di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, pada Jumat (6/6/2025). Lima hektar lahan terbakar dan masih dalam penyelidikan. Dua armada pemadam dikerahkan dari Posko Singah Mulo dan Blang Rakal, dan api berhasil dipadamkan.
Di Klaten, Jawa Tengah, karhutla melanda lahan seluas empat hektar akibat pembakaran sisa daun tebu. BPBD Klaten bersama tim gabungan memadamkan api menggunakan alat portable dan pasir agar tidak menjalar ke sawah warga. Api berhasil dipadamkan.
Karhutla juga terjadi di Kabupaten Toba, Sumatra Utara, pada Sabtu (7/6/2025), akibat puntung rokok yang membakar lima hektar lahan. BPBD dan tim gabungan melakukan pemadaman darat hingga api padam pada pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Tambang Nikel Mengancam Status Raja Ampat Sebagai Kawasan Wisata Strategis
Di Jawa Barat, hujan disertai angin kencang melanda dua kecamatan di Kabupaten Bogor. Akibatnya, satu rumah rusak berat, lima rusak sedang, dan 18 rumah mengalami kerusakan ringan. Satu akses jalan juga terdampak. BPBD dan perangkat daerah setempat melakukan pembersihan rumah dan pohon tumbang.
“Masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai dapat meningkatkan kewaspadaan dengan memantau prakiraan cuaca serta jika hujan lebat melanda wilayah lebih dari satu jam, diharapkan untuk dapat melakukan evakuasi sementara ke lokasi yang lebih aman dan mengikuti instruksi dari pemerintah daerah setempat,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan pers, Minggu (8/6/2025).
BNPB juga menekankan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu karhutla, seperti membakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan, terutama di area yang rawan terbakar.
Banjir Bandang di Nagekeo NTT: 6 Orang Tewas, 3 Masih Hilang, Status Tanggap Darurat Cuaca Ekstrem |
![]() |
---|
Banjir Bandang Nagekeo: 34 Ribu Warga Terdampak, Kapolda NTT Gerakkan Evakuasi dan Bantuan Darurat |
![]() |
---|
Rumahnya di Bali Diterjang Banjir, Nana Mirdad Sempat Khawatirkan Kondisi Anak-anaknya |
![]() |
---|
Jamaludin Malik Desak Pemerintah Perkuat Tata Kelola Sampah dan Sistem Peringatan Banjir |
![]() |
---|
Pasokan Listrik di Bali Dijaga Tetap Stabil di Tengah Banjir September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.