Sosok Hendra Lembong Resmi Jabat Presiden Direktur BCA, Lulusan Stanford University Amerika Serikat

TRIBUNNEWS.COM - Gregory Hendra Lembong atau yang karib disapa Hendra Lembong resmi menjabat sebagai Presiden Direktur (Presdir) PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.

Kursi jabatan tersebut resmi diemban per pada 2 Juni 2025.

Keputusan ini tertuang dalam Surat Direktorat Jenderal AHU Kementerian Hukum Nomor AHU-AH.01.09-0278618. 

Lantas siapakah sosok Hendra Lembong?

Dalam laman bca.co.id, Hendra Lembong menggantikan jabatan Jahja Setiaatmadja, yang kini menjabat sebagai Presiden Komisaris.

Diketahui Hendra Lembong memiliki pengalaman perbankan di Indonesia dan di luar negeri lebih dari 30 tahun.

Sebelum menjabat sebagai Presiden Direktur, Hendra Lembong menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA dari 2022 hingga 2025.

Dirinya bertanggung jawab atas pengawasan umum Direktur Keuangan dan Perencanaan Perusahaan dan Direktur Perbankan Transaksi, serta bertanggung jawab atas Kelompok Teknologi Informasi Strategis dan Kelompok Strategi dan Pengembangan Operasi.

Juga memantau perkembangan di PT Central Capital Ventura, anak perusahaan dalam modal ventura, dan di PT Bank Digital BCA (BCA Digital), anak perusahaan yang bergerak di bidang perbankan digital. 

Sebelum bergabung dengan BCA, dirinya memulai karirnya di CITIBANK sejak tahun 1994 sampai dengan 2009 dengan memegang berbagai peran di bidang strategi dan produk di Asia dan Eropa.

Hendra juga ditunjuk sebagai Global COO & Head of Business Development di Deutsche Bank London (2009-2010).

Baca juga: BCA Jadi Bank Penyalur KPR Rumah Subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Hingga sejak Agustus tahun 2013 beliau bekerja di PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan berbagai posisi.

Termasuk sebagai Chief of Transaction Banking (Agustus 2013 sampai dengan Desember 2018), mengutip laman Perbanas Institute.

Sementara riwayat pendidikannya, Hendra Lembong memiliki gelar Bachelor of Science di bidang Teknik Kimia dari University of Washington.

Dirinya juga memiliki gelar Master of Science di Engineering Economic Systems dari Stanford University, Amerika Serikat.

Masih mengutip bca.co.id, selama karirnya, ia mengumpulkan pengalaman yang luas di berbagai bidang dan penugasan, termasuk dalam strategi transformasi dan implementasi.

Juga perbankan transaksi dan jasa, keuangan perdagangan global dan pengembangan bisnis manajemen kas perusahaan, strategi dan perencanaan regional, dan manajemen solusi produk.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)