Kamis, 2 Oktober 2025

Prabowo Singgung LSM Didanai Asing yang Mengancam Kedaulatan, Istana Sebut Presiden Pegang Bukti 

Hasan menambahkan, Presiden memiliki akses terhadap informasi lengkap mengenai pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas tersebut.

Penulis: Igman Ibrahim
Instagram @kemensetneg.ri
LSM DIDANAI ASING - Presiden RI Prabowo Subianto mengikuti sesi pleno KTT ke-46 ASEAN di Ruang Konferensi, Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/5/2025). Kepala Presidential Communications Office (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal LSM yang menerima dana asing tidak dimaksudkan untuk menyerang seluruh organisasi masyarakat sipil.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Presidential Communications Office (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal LSM yang menerima dana asing tidak dimaksudkan untuk menyerang seluruh organisasi masyarakat sipil. 

Menurutnya, yang disinggung Presiden adalah kelompok-kelompok tertentu yang selama ini diduga kuat memiliki agenda merongrong persatuan nasional.

Baca juga: Istana Tegaskan Ucapan Prabowo soal LSM Didanai Luar Negeri untuk Adu Domba Bukan Ajakan Benci Asing

“Yang ditekankan oleh Bapak Presiden bukan seluruh LSM, bukan LSM secara keseluruhan. Tapi kelompok-kelompok yang selama ini merongrong persatuan, kelompok-kelompok yang selama ini mendiskreditkan pemerintah dengan menyebarkan isu-isu yang tidak benar,” kata Hasan di Kantor PCO, Gedung Kwarnas, Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Hasan menambahkan, Presiden memiliki akses terhadap informasi lengkap mengenai pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas tersebut.

“Presiden tentu beliau punya informasi yang lengkap, punya informasi yang bisa dipercaya. Siapa-siapa saja kelompok-kelompok, baik itu individu, baik itu berorganisasi, bahkan mungkin mengataskan, mengatasnamakan lembaga swadaya masyarakat yang memerankan peran ini,” jelasnya.

Ia menegaskan pernyataan Presiden Prabowo soal LSM yang didanai asing bukan ditujukan untuk membungkam kritik. 

Dia bilang, Presiden hanya mengingatkan agar kedaulatan dan persatuan bangsa tidak diganggu oleh intervensi asing melalui organisasi tertentu.

“Presiden menyatakan bahwa beliau tidak sedang mengajak kita untuk membenci asing. Tapi beliau juga menekankan bahwa jangan gadaikan kepentingan nasional kita, jangan gadaikan persatuan kita, jangan gadaikan kedaulatan nasional kita untuk kepentingan-kepentingan lain,” jelasnya.

Hasan menegaskan bahwa kritik masih diperbolehkan dan dijamin dalam sistem demokrasi di Indonesia. Namun, ia menilai penyebaran fitnah dan hoaks tidak bisa disamakan dengan kritik.

“Persatuan itu bukan berarti nggak boleh kritik. Kritik boleh. Tapi kalau sudah adu domba, menyebar fitnah, melempar kebencian, setiap hari memproduksi informasi yang tidak benar, apalagi atas nama organisasi yang berafiliasi dengan asing, itu yang ditekankan Presiden,” ucapnya.

Ia memastikan bahwa kebebasan sipil dan kontrol publik terhadap pemerintah tetap berjalan.

“Teman-teman yang mau menulis dengan kritis tetap bisa kok. Kritik tetap boleh. Media sosial juga nggak di-ban. Semua orang hari ini bebas berbicara,” tandasnya.

Baca juga: Prabowo Ingatkan Ancaman Adu Domba dari Luar, Singgung LSM-LSM

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu dan tidak terprovokasi oleh upaya adu domba, terutama dari kekuatan asing.

Presiden menyampaikan itu dalam amanatnya sebagai inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin (2/6/2025).

“Perbedaan jangan jadi sumber gontok-gontokan. Ini selalu yang diharapkan bangsa-bangsa asing, kekuatan-kekuatan asing yang tidak suka Indonesia kuat, tidak suka Indonesia kaya. Ratusan tahun mereka adu domba kita sampai sekarang," kata Prabowo.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved