Ijazah Jokowi
Tak Ujug-ujug Curiga Soal Ijazah Jokowi, Roy Suryo Singgung Pengakuan Jokowi IPK di Bawah 2.00
Pakar telematika Roy Suryo menyebut polemik tudingan ijazah palsu bermula dari kalimat soal IPK di bawah 2.00 yang pernah dilontarkan Jokowi sendiri.
Sehingga, lama kuliah Jokowi seharusnya lebih dari lima tahun untuk memenuhi jumlah SKS sebagai syarat kelulusan.
Sementara, Jokowi dinyatakan masuk Fakultas Kehutanan UGM pada 1980 dan lulus pada 5 November 1985.
"Kalau kemarin tiba-tiba dalam Bareskrim tuh ada lembar yang katanya itu adalah lembar KHS ya atau itu kumulatif ya, berarti ada yang bohong. Iya toh? Si penunjuk KHS itu yang bohong atau Jokowi yang bohong. Udah kan gampang ya kan gitu," jelas Roy.
"Nggak usah nyari orang lain itu, sudah ada satu kebohongan berarti."
"Nah, dari situ, kita jadi berpikir loh kalau IP-nya di bawah dua... kalau kita pernah kuliah ya kita akan mengerti IP di bawah 2 itu enggak bisa ngambil SKS semester selanjutnya lebih dari 15. Berarti selesainya enggak mungkin 5 tahun."
"Kalau dia ngambilnya hanya 15 SKS satu semester. Maka kalau 2 semester, itu 30. Untuk mencapai S1 itu harus 148 sampai dengan 150-an, jadi lebih dari 5 tahun. Apalagi ini fakultas eksakta."
Selain itu, Roy Suryo juga menegaskan, bahwa di UGM semasa itu, IP kurang dari 2 untuk tingkatan sarjana muda harus dievaluasi atau bahkan mungkin DO atau drop out.
"Bahkan di UGM itu, kalau IP kurang dari 2 pada level 2 tahun ke sarjana muda. Kan dulu masih ada sarjana muda ya. Itu akan dievaluasi, bahkan mungkin drop out ya, disuruh do atau suruh pindah," tandasnya.
Guyonan Jokowi IPK di Bawah 2.00
Dilansir TribunSumsel.com, Jokowi pernah melontarkan candaan bahwa dirinya mendapat IPK di bawah 2.00.
Candaan soal IPK ini disampaikan Jokowi dalam sebuah seminar bertajuk "Memimpin dengan Hati" yang digelar Universitas Islam Indonesia (UII).
Seminar tersebut digelar pada 28 Juni 2013.
Dalam seminar, Jokowi dan Mahfud MD bercerita tentang raihan indeks prestasi (IP) masing-masing saat lulus dari kuliah.
Saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Mahfud MD menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM RI (Menkopolhukam).
Moderator Rosiana Silalahi menggoda para pembicara dengan menyebut Mahfud dan Jokowi sebagai pasangan ideal untuk Pemilu Presiden 2014.
Kemudian, Jokowi menerangkan bahwa dirinya bisa lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) di bawah 2.00.
(Tribunnews.com/Rizki A.) (TribunSumsel.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.