Minggu, 5 Oktober 2025

Dokter Anak Tegaskan Minum Susu 2 Liter Sehari Tak Dianjurkan, Ganggu Keseimbangan Nutrisi

Selain ganggu keseimbangan nutrisi, minum susu 2 liter sehari meningkatkan risiko kelebihan kalori, obesitas, hingga masalah pencernaan.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Generated by AI
ILUSTRASI SUSU - Hasil pengolahan AI pada Senin (17/3/2025) menunjukkan gambar segelas susu. Susu mengandung banyak manfaat bagi kesehatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebagian besar orang tua yang menganggap susu sebagai satu-satunya sumber gizi terbaik bagi anak.

Baru-baru ini juga ramai soal pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang bercerita soal anak harus minum susu 2 liter per hari agar tumbuh tinggi.

Namun benarkah konsumsi susu dua liter bisa buat anak tumbuh tinggi? 

Terkait hal ini Dokter Spesialis Anak dr. Ian Suteja, Sp.A. beri penjelasan. 

Baca juga: Kepala BGN Sebut Minum Susu Bikin Badan Anak Tinggi, Dokter: Kalau Berlebihan Ganggu Pencernaan

Menurutnya, pandangan ini keliru dan justru bisa menimbulkan masalah kesehatan lain. 

“Kalau kemarin juga ada yang menyinggung bahwa ada yang disuruh minum susu sampai 2 liter, itu justru sangat tidak baik,” ungkapnya saat dijumpai di bilangan Jakarta, Jumat (30/5/2025). 

Menurutnya, susu memang mengandung nutrisi penting, tapi bukan satu-satunya sumber gizi. 

Konsumsi berlebihan justru bisa mengganggu keseimbangan nutrisi lainnya dan meningkatkan risiko kelebihan kalori, obesitas, hingga masalah pencernaan.

Alih-alih mengandalkan satu jenis makanan, seperti susu atau ikan salmon, ia menegaskan pentingnya pola makan yang seimbang dan bervariasi.

“Jadi kita tidak pernah menyarankan, kamu harus makan salmon terus sepanjang itu. Yang kita anjurkan adalah makan makanan yang beragam,” jelasnya.

Hal ini berlaku juga untuk buah dan sayuran yang beragam warna, karena masing-masing memiliki kandungan nutrisi berbeda.

“Buah-buahan juga gitu, ada yang warna kuning, ada yang warna merah, sayur ada yang warna ini, warna itu. Semua mengandung nutrisi yang berbeda-beda. Yang harus diwajibkan adalah yang beragam,” tambahnya.

Dengan menu yang variatif, anak-anak akan mendapatkan berbagai jenis vitamin, mineral, serat, serta senyawa penting lainnya yang mendukung pertumbuhan otak dan tubuh secara optimal.

Selain memperhatikan variasi, dokter juga mengingatkan ada beberapa makanan yang harus dihindari oleh anak-anak sesuai usianya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved