Sabtu, 4 Oktober 2025

Haji

Perbedaan Rukun Haji dan Wajib Haji

Simak perbedaan antara rukun haji dan wajib haji dalam pelaksanaan ibadah haji di tanah suci Makkah.

Penulis: Nurkhasanah
Tribunnews.com/Dewi Agustina
MASJIDIL HARAM PADAT - Suasana Masjidil Haram dipenuhi jemaah haji yang melaksanakan ibadah umrah, Senin (26/5/2025) siang hingga malam hari. Simak perbedaan antara rukun haji dan wajib haji dalam pelaksanaan ibadah haji di tanah suci Makkah. 

TRIBUNNEWS.COM - Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan oleh umat muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial. 

Dikutip dari laman Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), pengertian haji secara istilah ialah berkunjung ke Baitullah (Ka'bah) di Makkah untuk melakukan serangkaian ritual ibadah pada waktu tertentu, yaitu pada bulan Dzulhijjah. 

Dalam rangkaian pelaksanaan haji, terdapat rukun haji dan wajib haji yang harus dilaksanakan oleh jemaah.

Lantas, apa perbedaan antara rukun haji dan wajib haji

Perbedaan Rukun Haji dan Wajib Haji 

Rukun haji adalah beberapa rangkaian kegiatan yang harus dilakukan jemaah secara berurutan selama menunaikan ibadah haji

Penting untuk diketahui, rukun haji tidak dapat digantikan oleh orang lain atau diganti dengan membayar dam (menyembelih hewan qurban).

Sementara itu, wajib haji dapat digantikan oleh orang lain atau diganti dengan membayar dam. 

Simak rangkaian ibadah yang termasuk dalam rukun haji dan wajib haji di bawah ini.

6 Rukun Haji

Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional, berikut ini enam rukun haji yang wajib ditunaikan oleh para jamaah:

1. Ihram

Rukun haji yang pertama adalah ihram yakni niat untuk memulai ibadah haji dengan memakai kain ihram. 

Baca juga: Bagaimana Hukum Pakai Masker ketika Ihram dalam Ibadah Haji? Ini Kata Kemenag RI

Niat berihram dilakukan dengan mengambil miqat di tempat-tempat yang telah ditentukan dan melaksanakan shalat sunnah dua rakaat.

Berikut ini lafaz niat haji beserta artinya:

نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi taala

Artinya: Aku berniat haji dengan berihram karena Allah Taala.

Terdapat beberapa larangan yang harus dijauhi oleh para jemaah setelah berniat ihram haji, di antaranya memakai wewangian, memotong kuku dan rambut, mengadakan akad nikah, berhubungan suami-istri, dan menutup wajah.

2. Wukuf di Arafah

Rukun haji kedua ini merupakan puncak prosesi ritual ibadah haji

Saat pelaksanaan wukuf, para jemaah berdiam diri di area padang tanah Arafah pada 9 Dzulhijjah, mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenamnya matahari. 

Ketika itu, jemaah haji dianjurkan untuk memperbanyak membaca talbiyah, dzikir, istighfar, tahlil, shalawat dan membaca Al-Quran, baik sendiri-sendiri ataupun berjamaah.

3. Thawaf Ifadhah

Thawaf merupakan salah satu rukun haji yang dilaksanakan dengan mengelilingi Kabah sebanyak tujuh putaran sambil berjalan kaki. 

Thawaf dimulai dan diakhiri pada arah sejajar dengan Hajar Aswad, di mana posisi Kabah selalu berada di sebelah kiri badan jemaah. 

Selama melakukan tawaf, jemaah harus suci dari hadas kecil dan hadas besar. 

4. Sai

Rukun haji keempat, yakni Sai. 

Sai dilakukan dengan berjalan dan berlari-larian kecil mulai dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali perjalanan. 

Dari bukit Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya dihitung satu kali perjalanan, sehingga rangkaian Sai berakhir di bukit Marwah. 

Jemaah haji yang melakukan Sai disunnahkan untuk suci dari hadas kecil dan hadas besar. 

Meski begitu, jika tidak suci maka perjalanan Sai-nya tetap dianggap sah.

5. Tahalul (Mencukur Rambut)

Setelah selesai melakukan Sai, rukun haji selanjutnya adalah tahallul atau memotong rambut sebagai tanda selesainya rangkaian rukun haji

Sai lebih afdhal bagi laki-laki untuk mencukur rambut hingga gundul atau sekurang-kurangnya memotong sebelah kanan, tengah, dan kiri. 

Sementara bagi perempuan, lebih afdhal untuk sekurang-kurangnya memotong tiga helai rambut sepanjang jari. 

Perlu diketahui, tahallul haji terdiri dari tahallul awwal dan tahallul tsani.

6. Tertib

Rukun haji yang terakhir adalah tertib, di mana jemaah telah melaksanakan rukun haji secara berurutan, mulai dari ihram sampai tahallul. 

Jemaah yang tidak melaksanakan rukun haji dengan tertib, dalam hal ini melalaikan salah satu di antaranya ataupun tidak menjalankan rangkaiannya secara berurutan, maka ibadah hajinya dianggap tidak sah.

5 Wajib Haji

Adapun berikut ini rangkaian ibadah yang termasuk dalam wajib haji:

1. Niat Ihram dari Miqat

Niat ihram dari miqat dimulai dari batas yang telah ditentukan sesuai dengan daerah asal jamaah.

2. Bermalam di Muzdalifah 

Bermalam di Muzdalifah dilakukan setelah wukuf di Arafah.

3. Bermalam di Mina

Bermalam di Mina dilakukan selama hari-hari Tasyriq.

4. Tawaf Wada

Tawaf wada merupakan tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Makkah.

5. Melempar Jumrah 

Calon jemaah haji wajib melempar batu di tiga lokasi jumrah selama hari-hari Tasyriq.

Dalam ibadah haji, ada tiga jumrah yang harus dilontarkan oleh jemaah yaitu jumrah ula, wusta, dan aqabah.

Masing-masing jumrah memiliki makna dan simbolismenya sendiri.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved