Judi Online
Budi Arie Dicecar soal Tudingan Partai Mitra Judol, Anggota DPR PDIP: Jangan Fitnah Partai Kami
Budi Arie meminta jangan memfitnah adanya partai di DPR yang berbisnis judi online. Hal ini disampaikan anggota DPR dari Fraksi PDIP, Darmadi Durianto
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Pravitri Retno W
"Tapi kalau tenang jangan fitnah sana-sini. Jangan fitnah partai kami pak, ini tidak bagus," tuturnya.
Darmadi mengungkapkan tudingan Budi Arie tersebut memperlihatkan dirinya panik karena program Koperasi Merah Putih dinilai bakal tidak berjalan baik.
Dia pun meminta jika memang Budi Arie merasa tidak mampu untuk memenuhi target 80.000 Koperasi Merah Putih berdiri, maka bisa melaporkannya ke Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau tidak siap, bisa ngomong ke Pak Presiden. 'Kami tidak siap, Pak Presiden'. Kalau hanya kosmetik saja ini, nggak ada gunanya," tuturnya.
Budi Arie Tuding Ada Partai di Parlemen Main Judol
Sebelumnya, Budi Arie menuding ada parpol di DPR yang berbisnis judol. Dia menyebut parpol tersebut 'Partai Mitra Judol'.
Pernyataannya itu sekaligus membantah keterlibatannya dirinya dalam kasus beking situs judol yang menjerat pegawai dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Dia juga mengungkapkan adanya parpol terlibat judol ketika teringat ditawari untuk
melindungi situs judi online yang akan diblokir.
Namun, ketua relawan Pro Jokowi (Projo) itu mengaku menolaknya. Adapun pihak yang menawarinya tersebut adalah partai di parlemen yang disebutnya 'Partai Mitra Judol' tersebut.
"Dulu waktu awal di Kominfo, saya digoda (berbisnis judi online). Dan mohon maaf, ternyata setelah saya ingat-ingat siapa yang meng-approach untuk damai, oh ternyata related by Partai Mitra Judol itu. Pastilah (partai parlemen)," katanya dalam program Gaspol! yang ditayangkan di YouTube Kompas.com, Jumat (23/5/2025).
Dia pun berharap agar semua parpol untuk bersama-sama memberantas judol demi kesejahteraan masyarakat.
"Judi online ini sangat merugikan rakyat karena yang dihisap itu darah rakyat. Karena itu, kalau kita ingin Indonesia maju, maka judi online harus segera diselesaikan di Indonesia," ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, Budi Arie pun membantah menerima aliran dana dari membekingi situs judol tersebut.
Dia pun menantang agar seluruh rekening miliknya diperiksa oleh aparat penegak hukum.
"Mau pakai apa? pakai aja PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan). Mau pakai mekanisme apa? Pakai audit forensik, silakan saja," tuturnya.
Selain itu, Budi Arie juga menegaskan seluruh terdakwa dalam kasus beking situs judi online telah membantah memberikan sejumlah uang kepadanya meski namanya masuk dalam dakwaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.