Senin, 6 Oktober 2025

Soal Dedi Mulyadi 'Gubernur Konten', Profesor Ilmu Politik: Semua Kehidupan Real Dia, Diduniamayakan

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dinilai telah menjadikan dunia nyata sebagai eksistensi dunia maya.

KDM Channel
JULUKAN GUBERNUR KONTEN - Tangkap layar YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel. Dalam tayangan MetroTV yang dikutip pada Rabu (21/5/2025), Guru Besar Politik UIN Jakarta, Burhanuddin Muhtadi, membahas soal julukan Dedi sebagai Gubernur Konten. 

TRIBUNNEWS.com - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi, membahas soal julukan untuk Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai Gubernur Konten.

Burhanuddin mengatakan Dedi memang sudah sejak lama membangun popularitasnya lewat media sosial.

Hal ini terbukti dari platform media sosial Dedi yang memiliki jutaan pengikut.

"Orang ini membangun popularitasnya sejak lama, bahkan sebelum dia maju sebagai Gubernur."

"Followers-nya di Facebook 12 juta, Instagram 3,5 juta, di TikTok saya tidak tahu persis, (tapi) podcast di YouTube hampir 8 juta," ujar Burhanuddin, dikutip dari YouTube MetroTV, Rabu (21/5/2025).

Dilihat dari jumlah pengikutnya, imbuh Burhanuddin, Dedi memiliki loyalis yang suka terhadap gayanya lewat konten-konten yang dibuat.

Baca juga: Singgung Titik Lemah Dedi Mulyadi, Pengamat Politik Bahas Momen Viral Gubernur dengan Aura Cinta

Burhanuddin menyebut Dedi menjadikan konten-kontennya di media sosial, sebagai kebalikan dari biasanya.

"Artinya dia punya base, punya loyalis, yang suka dengan gaya dia yang menjadikan dunia nyata sebagai eksistensi dunia maya."

"Jadi sama dia di balik, semua kehidupan real dia, itu diduniamayakan," jelas Burhanuddin.

Meski demikian, Burhanuddin tak menampik, Dedi berhasil memanfaatkan media sosial secara maksimal hingga memiliki popularitas sebesar sekarang.

Konten-konten Dedi di media sosial dianggap sebagai salah satu faktor besar dalam kemenangannya di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

"Poin saya, KDM ini punya modal karena dia relatif yang pertama, politisi generasi pertama yang masuk ke media sosial dan memanfaatkan untuk kepentingan popularitas, termasuk maju dan menang di Pilkada Jabar dan Pileg," pungkasnya.

Kata Dedi soal Dijuluki Gubernur Konten

Lewat video yang diunggah di Instagram pribadinya, Senin (19/5/2025), Dedi Mulyadi bicara mengenai julukan yang disematkan kepadanya, termasuk Gubernur Konten.

Alih-alih ambil pusing, Dedi justru menganggap julukan maupun berbagai stigma yang ditujukan kepadanya, sebagai bentuk perhatian.

"Berbagai pihak mulai mengepung (saya) kembali dengan berbagai stigma, sebagai Gubernur Konten, Mulyono Jilid II, Gubernur Pencitraan, dan berbagai tayangan lainnya dengan sengaja, tujuannya untuk apa sih?" tutur Dedi.

"Tujuannya satu, mereka itu ternyata sangat memperhatikan saya sehingga apapun yang saya lakukan, mereka komentari dan saya menyukainya," imbuh dia.

Bukan hanya soal julukan, Dedi juga menyinggung beberapa video lawasnya yang diunggah ulang setelah dopotong.

Tapi, lagi-lagi, Dedi menganggapnya sebagai bentuk perhatian dan mengaku tidak mempermasalahkannya.

Menurut Dedi, kedekatannya dengan warga Jawa Barat tidak mudah untuk dijauhkan lewat julukan dan stigma negatif, maupun penggiringan opini.

"Terima kasih, ya, telah berupaya menggiring opini, mengarahkan publik, agar saya dibenci oleh warga."

Baca juga: Dedi Mulyadi Balas Sindiran DPRD Jabar Fraksi PDIP: Ingin Dihargai, tapi Tak Pernah Menghargai

"Yakinlah cinta yang sejati tak akan pernah bisa dipatahkan oleh berbagai upaya untuk memisahkan antara saya dan warga saya untuk saling menyayangi," kata Dedi.

"Salam untuk para buzzer di mana pun berada, tetap semangat, sebanyak-banyak bikin konten negatif tentang saya agar Bapak dan Ibu bisa ngebul dapurnya," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Febri Prasetyo)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved