Minggu, 5 Oktober 2025

Bantah Pengusiran Siswa SLBN A Padjadjaran untuk Sekolah Rakyat, Mensos: Pembelajaran Tetap Jalan

Menteri Sosial Saifullah Yusuf bantah kabar ada pengusiran siswa SLBN A Padjadjaran dari area Sentra Wyata Guna.

Istimewa
PENGUSIRAN SISWA SLBN - Menteri Sosial Saifullah Yusuf memberikan pengarahan di kantor Kementerian Sosial RI, beberapa waktu lalu. Menteri Sosial Saifullah Yusuf bantah kabar ada pengusiran siswa SLBN A Padjadjaran dari area Sentra Wyata Guna. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul membantah kabar yang menyebutkan bahwa ada pengusiran siswa SLBN A Padjadjaran dari area Sentra Wyata Guna.

Dirinya mengungkapkan sejak Maret area Sentra Wyata Guna sedianya telah disepakati untuk layanan rehabilitasi sosial, SLB, dan Sekolah Rakyat.

"Maret kan sudah koordinasi, sudah disepakati tiga-tiganya jalan. SLB jalan, sekolah rakyat jalan, pelayanan kepada mereka yang memerlukan rehabilitasi sosial juga jalan. Jadi jalan semua sudah disepakati itu," ujar Gus Ipul di Kantor Kemensos, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Gus Ipul mengatakan ada proses renovasi sebagian area Sentra Wyata Guna.

Dirinya memastikan proses renovasi tersebut tidak mengganggu jalannya pembelajaran siswa SLB.

"Sebenarnya tidak terganggu, yang saya tahu enggak terganggu," kata Gus Ipul.

Terkait SLB, Gus Ipul mengatakan sebenarnya yang mengelola adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dirinya mengatakan pihak sekolah sudah disosialisasikan terkait program Sekolah Rakyat sejak Maret.

Namun, dirinya menilai ada kesalahpahaman sehingga ada isu mengenai pengusiran siswa SLB.

Baca juga: Polemik SLB Pajajaran Bandung Dibongkar, Dedi Mulyadi hingga Kemensos Bantah Siswa Diusir

"Ya sudah dikoordinasikan, kepala sekolahnya juga sudah dikoordinasikan sebenarnya, sudah rapat. Tapi ya kemudian ya itu, tadi ada kesalahpahaman. Lalu kita juga sudah datang ke sana, pertemuan lagi, kita sepakati lagi," jelasnya.

"Dan semua datang termasuk Komisi Nasional Disabilitas gitu. Jadi pada prinsipnya gak ada pengusiran itu dulu," tambahnya.

Menurut Gus Ipul, Kemensos tidak mungkin meminggirkan proses pembelajaran siswa SLB.

"Kita enggak mungkin memperlakukan SLB ini tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada. Karena semangat kita juga semangat melayani penyandang disabilitas. Jadi tidak ada niat sedikitpun dan kita ingin cari solusi yang terbaik," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved