Senin, 29 September 2025

Gus Ipul Paparkan Sekolah Rakyat Hadirkan Pendidikan dan Pemberdayaan Keluarga

Mensos Gus Ipul menerima Gubernur Sulbar dan Bupati Purworejo di Jakarta, Jumat (26/9/2025), untuk bahas program sekolah rakyat

Editor: Content Writer
Dok. Biro Humas Kemensos
AUDIENSI SEKOLAH RAKYAT - Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat menerima audiensi Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dan Bupati Purworejo Yuli Hastuti di Ruang Rapat Menteri Sosial, Gedung Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam pertemuan di Ruang Rapat Menteri, Gedung Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025), Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menerima audiensi Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka dan Bupati Purworejo Yuli Hastuti.

Pertemuan ini membahas program Sekolah Rakyat, terobosan Presiden Prabowo Subianto dalam pengentasan kemiskinan. Gus Ipul menjelaskan bahwa program ini tidak hanya membuka akses pendidikan bagi anak-anak miskin, tetapi juga menghadirkan intervensi menyeluruh bagi keluarga, mulai dari bantuan sosial, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi.

“Sekolah rakyat ini istimewa, programnya presiden. Kita diajak noleh (menengok) kepada mereka yang paling miskin, memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau dan memungkinkan yang tidak mungkin,” kata Gus Ipul.

Turut hadir dalam audiensi tersebut Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico, Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Perencanaan dan Evaluasi Kebijakan Strategis Kementerian Andy Kurniawan, Plt. Kepala Pusat Data dan Informasi Kemensos Joko Widiarto, Kepala Dinas Sosial Sulbar Abdul Wahab, Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo Tolkha Amaruddin, serta Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Ahmat Jainudin.

Baca juga: Bertemu Gus Ipul, Bupati Indragiri Hulu dan Dharmasraya Antusias Ajukan Pendirian Sekolah Rakyat

Gus Ipul menjelaskan, perbedaan mendasar Sekolah Rakyat dengan sekolah umum adalah integrasinya dengan program unggulan pengentasan kemiskinan. Program tersebut mencakup Koperasi Desa Merah Putih, bantuan sosial, Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga pemeriksaan kesehatan.

“Anaknya sekolah, orang tuanya diberdayakan, rumahnya diperbaiki, orang tuanya jadi anggota Koperasi Desa Merah Putih, dapat bansos lengkap, seluruh keluarganya dapat PBI-JKN. Jadi tidak berdiri sendiri, ini bersamaan dengan program unggulan Presiden yang lain, diintervensi di sini. Keren ini, tidak ada sebelumnya kayak begini,” jelas Gus Ipul.

Saat ini, Sekolah Rakyat telah berjalan di 100 titik dan akan bertambah 65 titik pada akhir bulan, sehingga total mencapai 165 lokasi. Target Presiden, setiap sekolah mampu menampung hingga 1.000 siswa. Jika terbangun 500 sekolah rakyat, maka 500 ribu anak dari keluarga miskin dapat mengenyam pendidikan.

Baca juga: Raker dengan DPD RI, Wamensos Tegaskan Jumlah Sekolah Rakyat Akan Terus Bertambah

Selain pendidikan, seluruh siswa Sekolah Rakyat juga memiliki rekam medis yang menjadi dasar perbaikan kondisi kesehatan. Hasil pencatatan menunjukkan dari 7.409 siswa, sebanyak 52 persen perlu pemeriksaan lanjutan. Masalah kesehatan tertinggi adalah karies gigi, tingkat kebugaran rendah, anemia, masalah telinga, dan kekurangan gizi. 

“Ini yang akan diperbaiki ke depan lewat sekolah rakyat. Kasih gizi yang bagus,” ujar Gus Ipul.

Siswa Sekolah Rakyat juga mendapat kesempatan untuk mengenali potensi diri mereka melalui talent mapping. Proses ini memanfaatkan teknologi DNA talent berbasis Artificial Intelligence (AI). Dari 4.889 siswa yang telah dipetakan, sekitar 19,6 persen menunjukkan kecenderungan visual, 50,4 persen kinestetik, dan 30 persen auditory.

“Keren hasilnya ini. Kita punya data-datanya anak-anak lengkap. Tidak ada di sekolah lain. Adanya di sekolah rakyat, hanya ada di sekolah rakyat,” tegas Gus Ipul.

Dukungan juga datang dari pemerintah daerah. Gubernur Sulbar Suhardi Duka, misalnya, menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat di wilayahnya telah berjalan dengan kapasitas 100 siswa. Ia menambahkan sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan gedung permanen tahun depan.

“Kami sudah siapkan tanah, Pak, untuk pembangunan yang baru. Ada dua tanah kami siapkan,” ujarnya.

Bupati Purworejo Yuli Hastuti juga menyambut baik program tersebut. Pemerintah kabupaten bahkan telah menyiapkan lahan untuk Sekolah Rakyat.

“Untuk pendirian Sekolah Rakyat Purworejo, siap lahan di salah satu desa seluas 9,7 hektare. Kalau memang masih diperlukan, masih ada lagi 3,2 hektare,” pungkasnya.(*)

Baca juga: Minggu Ceria Gus Ipul Bersama Orang Tua dan Siswa SRMA 13 Bekasi, Pantau Perkembangan Sekolah Rakyat

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan