Senin, 29 September 2025

Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi, Aktivis Lintas Generasi Gelar Sarasehan Peringati Reformasi

Sarasehan Reformasi mengatakan setelah 27 tahun sudah sepatutnya terjadi reformulasi lagi tujuan Reformasi yang dilakukan pada tahun 1998

Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
ISTIMEWA
HARI REFORMASI NASIONAL - Andrianto, fasilitator Sarasehan Reformasi bertema 'Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi' di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2925) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Memperingati Hari Reformasi Nasional pada 21 Mei, aktivis lintas generasi 70, 80,90 dan 2000 menggelar sarasehan memperingati reformasi.

Sarasehan tersebut bertema 'Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi' di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2925).

Tampil sebagai pembicara adalah aktivis Syahganda Nainggolan, Bupati Tapanuli Utara Masinton Pasaribu, dan Rocky Gerung.

Andrianto, fasilitator Sarasehan Reformasi mengatakan setelah 27 tahun sudah sepatutnya terjadi reformulasi lagi tujuan Reformasi yang dilakukan pada tahun 1998.

"Hakikinya kan kehidupan rakyat yang secara ekonomi meningkat dan pemerintahan yang bersih bebas korupsi, kolusi dan KKN. Ironisnya, hari ini yang terjadi skala korupsi malah makin menggurita dan menakutkan," kata Andrianto dalam keterangannya, Selasa (20/5/2025).

Andrianto mengatakan sarasehan reformasi tersebut tidak hanya ajang sekadar kumpul yang sifatnya seremonial semata.

"Bila 27 tahun lalu di lapangan maka kini sudah dalam usia matang dan sangatlah layak bila masuk dalam pemerintahan," kata dia.

Menurut Andrianto, para aktivis-aktivis tersebut sangat siap apabila bisa ikut dalam pemerintahan ideologis Prabowo Subianto.

Baca juga: Sejarah Hari Reformasi Nasional, Pengingat Peristiwa 21 Mei 1998 Lengsernya Presiden Soeharto

Sejarah Hari Reformasi Nasional

Melansir website humas Universitas Trisakti, latar belakang lahirnya perisitiwa reformasi di Indonesia bermula dengan krisis ekonomi tanah air pada awal 1998.

Krisis ekonomi Indonesia pada masa itu terpengaruh oleh krisis finansial Asia sepanjang 1997-1999.

Kendati demikian, stabilitas yang selalu terjaga itu akhirnya goyah juga, karena kepercayaan masyarakat kepada pemerintah semakin merosot. 

Demonstrasi dan kerusuhan merebak di mana-mana. 

Mahasiswa pun menuntut Soeharto agar lekas turun dari tampuk kekuasaan.

Kemudian dampak dari peristiwa demonstrasi pun semakin membara. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan