Ketua MPR Sebut Penulisan Ulang Sejarah Perlu Didukung: Tak Ada Kebenaran Final dalam Sejarah
Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyatakan bahwa upaya menulis ulang atau memperkaya sejarah nasional patut didukung.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyatakan bahwa upaya menulis ulang atau memperkaya sejarah nasional patut didukung.
Ia menegaskan dalam sejarah tidak ada kebenaran yang bersifat final.
“Semua upaya yang dimaksudkan untuk memperkaya sejarah nasional kita, sejarah pergerakan kita, saya kira itu kita sambut dengan baik, kita sambut dengan gembira,” kata Muzani ditemui usai acara Sarasehan Geopolitik BPIP di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Menurut Muzani, setiap pihak berhak menuliskan sejarah dari sudut pandang yang berbeda. Perbedaan versi sejarah justru dianggap sebagai bentuk kekayaan pemikiran dalam memahami perjalanan bangsa.
“Karena sejarah memiliki versinya masing-masing, tidak ada kebenaran secara final,” tegasnya.
Ia menyebut selama ini berbagai instansi, kelompok, maupun individu telah menyumbangkan banyak perspektif dalam penulisan sejarah.
Hal itu disebutnya sebagai bentuk ikhtiar untuk memperkaya khazanah sejarah kebangsaan Indonesia.
“Karena itu semua ikhtiar yang dilakukan oleh berbagai macam instansi, perorangan, kelompok, menulis apapun, bagi kami adalah upaya memberi pengkayaan terhadap sejarah kebangsaan kita,” ujarnya.
Eddy Soeparno: Tangani Banjir dan Krisis Iklim Butuh Kolaborasi, Bukan Polemik |
![]() |
---|
Lestari Moerdijat Tekankan Urgensi Kepercayaan Publik dalam Penanganan Kasus Kekerasan |
![]() |
---|
Wakil Ketua MPR: Upaya Mewujudkan Peningkatan Kesehatan Fisik dan Mental Masyarakat Harus Seimbang |
![]() |
---|
Rapat dengan Baleg DPR, Basarah Usul RUU Pembinaan Ideologi Pancasila Berganti Nama Jadi RUU BPIP |
![]() |
---|
Waka MPR Ibas Serukan Peradaban Akhlak untuk Indonesia Maju dan Bersatu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.