Polemik SLB Pajajaran Bandung Dibongkar, Dedi Mulyadi hingga Kemensos Bantah Siswa Diusir
Dedi Mulyadi hingga Kemensos membantah bahwa pembongkaran SLB Pajajaran di Bandung sekaligus pengusiran siswa disabilitas. Ini penjelasannya.
Gedung tersebut digunakan oleh siswa tingkat SD, SMP, dan siswa dengan disabilitas ganda. Saat ini, SLBN A hanya memiliki tiga ruang kelas aktif tersisa, dari idealnya 37 ruang kelas untuk sekitar 111 siswa.
Kondisi ini memaksa beberapa kelas digabung, bahkan siswa dengan latar belakang disabilitas berbeda, harus belajar bersama dalam satu ruangan.
"Kenyataannya, dengan pembelajaran seperti itu, tidak efektif," ucapnya.
Bagi siswa tunanetra, pembelajaran yang efektif membutuhkan ruangan senyap agar suara pengajar bisa diterima dengan baik.
"Kalau satu ruangan ada tiga guru mengajar, itu berisik, sering terjadi miskomunikasi," katanya.
Komite sempat mengusulkan agar pembangunan sekolah rakyat menggunakan ruang atau lahan lain yang masih kosong di Kompleks Wiyataguna.
"Kompleks Wiyataguna ini kan luas, banyak lahan dan gedung yang masih kosong, sementara ini kami berharapnya jangan dulu ganggu SLB," katanya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jabar dengan judul "Gedung SLBN A Pajajaran Bandung Dibongkar untuk Dijadikan Sekolah Rakyat, Ini Kata Dedi Mulyadi"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Fahdi Fahlevi)(Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.