Senin, 29 September 2025

Pilkada Serentak 2024

KPU Optimistis Pemda Masih Punya Anggaran Untuk Pilkada Ulang Setelah MK Diskualifikasi Semua Paslon

KPU optimistis anggaran tersedia untuk melakukan pemilihan kepala daerah (Pilkada) ulang untuk pencalonan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Barito.

Tribunnews.com/ Mario Christian Sumampow
PILKADA ULANG - Anggota KPU RI Idham Holik dalam jumpa pers di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (30/8/2024). KPU optimistis anggaran tersedia untuk melakukan pemilihan kepala daerah (Pilkada) ulang untuk pencalonan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Barito. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) optimistis anggaran tersedia untuk melakukan pemilihan kepala daerah (Pilkada) ulang untuk pencalonan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Anggota KPU RI Idham Kholik mengatakan jajarannya di provinsi dan kabupaten bakal segera berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah untuk membahas dana pilkada yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Saya yakin dalam waktu dekat KPU Barito Utara akan mendapatkan respons positif (dari pemerintah daerah). Mudah-mudahan tidak ada hambatan dari sisi pembiayaan,” kata Idham saat dihubungi, Rabu (14/5/2025).

Sebagaimana diketahui, MK telah memutuskan untuk mendiskualifikasi semua pasangan calon dalam Pilkada Barito Utara sebab terbukti melakukan tindak politik uang.

Adapun saat ini, tindak lanjut yang dilakukan oleh KPU adalah mempersiapkan kebijakan teknis untuk melaksanakan pilkada dalam waktu yang terbatas, yakni 90 hari.

Baca juga: BREAKING NEWS MK Diskualifikasi Semua Calon Pilbub Barito Utara, Perintahkan Pilkada Harus Diulang

Idham menegaskan mereka bakal menerapkan pola pemungutan suara ulang (PSU) dalam hal itu.

Saat ini KPU juga tengah melaksanakan PSU dalam waktu 90 di beberapa daerah, yakni di Kota Palopo, Kabupaten Mahakam Hulu, dan Kabupaten Pesawaran.

"Kami akan coba menggunakan pola yang sama terhadap pelaksanaan PSU yang 90 hari kemarin," tuturnya. 

Idham Holik pun menanggapi soal tindak politik uang yang dilakukan semua pasangan calon dalam Pilkada Barito Utara.

Menurut dia, adanya politik uang bukan akibat kesalahan teknis KPU selaku penyelenggara. 

Baca juga: Mahkamah Konstitusi Akan Putuskan Sengketa Hasil PSU Pilkada Barito Utara dan Talaud

Mahkamah Konstitusi (MK) diketahui  memutuskan mendiskualifikasi semua pasangan calon dalam Pilkada Barito Utara sebab terbukti melakukan tindak politik uang. 

Kedua pasangan calon (paslon) yakni nomor urut 1, H Gogo Purman Jaya-Hendro Nakalelo atau Gogo-Helo dan paslon nomor urut 2, Akhmad Gunadi Nadalsyah-Sastra Jaya. 

“Berkenaan dengan putusan Mahkamah Konstitusi berkaitan dengan Barito Utara dalam fakta persidangan ini terungkap ini bukan karena faktor teknis penyelenggaran Pilkada tapi ini di luar hal tersebut,” kata Idham. 

Hakim Konstitusi Guntur Hamzah diketahui dalam pertimbangannya mengatakan bahwa Mahkamah menemukan bukti adanya praktik politik uang (money politics) yang masif pada kedua pasangan calon.

“Berdasarkan rangkaian bukti dan fakta hukum persidangan, Mahkamah menemukan fakta adanya pembelian suara pemilih untuk memenangkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 2 dengan nilai sampai dengan Rp16.000.000 untuk satu pemilih," jelas Guntur dalam sidang di Gedung MK, Jakarta

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan