Minggu, 5 Oktober 2025

Viral Pria Pecatan Marinir Diduga Ikut Operasi Militer Rusia, ISESS: Bahayakan Hubungan Diplomatik

Fahmi memandang TNI perlu menegaskan kembali bahwa tugas dan sumpah prajurit TNI adalah mengabdi kepada negara dan tidak terlibat dalam konflik asing

Penulis: Gita Irawan
dok. Kompas
OPERASI MILITER - Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi. Khairul Fahmi memandang TNI perlu merespons dengan tegas namun proprosional terhadap sosok pria pecatan Marinir TNI Angkatan Laut dan diduga ikut dalam operasi militer khusus Rusia yang viral di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi memandang TNI perlu merespons dengan tegas namun proprosional terhadap sosok pria pecatan Marinir TNI Angkatan Laut dan diduga ikut dalam operasi militer khusus Rusia yang viral di media sosial.

Fahmi memandang TNI perlu menegaskan kembali bahwa tugas dan sumpah prajurit TNI adalah mengabdi kepada negara dan tidak terlibat dalam konflik asing di luar kebijakan resmi negara.

Baca juga: Sosok Satria Arta Kumbara, Eks Marinir TNI AL Ngaku Ikut Operasi Militer Rusia, Pernah Dipenjara

Selain itu, kata dia, TNI juga perlu menelusuri dan melakukan klarifikasi terkait identitas orang yang bersangkutan.

Hal tersebut, lanjut dia, termasuk apakah benar pernah menjadi anggota TNI.

Baca juga: Mahasiswa UI Sebut DPR Langgar Aturan Sendiri dalam Revisi UU TNI

"Dan jika ya, apa statusnya saat ini. Hal ini penting untuk menentukan tindakan hukum berikutnya," kata Fahmi saat dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (9/5/2025).

"(TNI perlu) Bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk memastikan posisi resmi negara dalam menghadapi isu keterlibatan warga negara Indonesia di konflik asing," lanjutnya.

Fahmi juga mengatakan TNI perlu mengingatkan masyarakat, khususnya eks TNI (purnawirawan maupun pecatan), untuk tidak terlibat dalam konflik bersenjata luar negeri maupun aktivitas militer asing, apalagi dengan alasan personal. 

Ia memandang, hal tersebut karena dapat berpotensi membahayakan hubungan diplomatik Indonesia.

"Selain karena berpotensi membahayakan hubungan diplomatik Indonesia, juga dapat menyebabkan hilangnya kewarganegaraan dan yang bersangkutan terjerat konsekuensi hukum negara lain maupun internasional," kata Fahmi.

Pernah Dijatuhi Pidana Penjara

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana mengungkapkan sosok pria viral pecatan Marinir TNI AL yang diduga ikut operasi militer khusus Rusia.

Wira mengungkapkan sosok tersebut bernama Satria Arta Kumbara.

Sebelum dipecat, ia berpangkat Sersan Dua (Serda).

Satria, juga merupakan mantan anggota Inspektorat Korps Marinir.

Kasus yang membuat Satria dipecat dari dinas keprajuritan, kata Wira, adalah desersi atau meninggalkan tugas atau jabatannya tanpa izin dengan tujuan untuk tidak kembali.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved