Sabtu, 4 Oktober 2025

Berjasa bagi Sejarah Perjalanan Kampus, 4 Tokoh Dapat Anugerah Insan Berprestasi UNS 2025

UNS Sebelas Maret memberikan penghargaan kepada para tokoh yang terkait erat dengan sejarah perjalanan perguruan tinggi tersebut.

ist
INSAN BERPRESTASI UNS - Para Penerima Penghargaan berfoto bersama (dari ki-ka) - Dewi Purnamaningsih yang mewakili Joseph Rahardjo (berkebaya biru), Rektor UNS Prof. Dr Hartono dr, M.Si (tengah berkacamata), Sadjiman Ebdi Sanyoto (duduk di kursi roda), KBRAy S. Fatimah Retno Hapsari mewakili KGPH Haryo Mataram (berkebaya biru gelap) dan AM Putut Prabantoro (batik berpeci) di Gedung Auditorium UNS, GPH Haryo Mataram, Jumat (02/05/2025). 

Dewi mengaku, saat masih kecil, di rumahnya di Widuran, Surakarta, banyak orang berlatih lagu ini. Baru kemudian, dia memahami bahwa lagu itu adalah lagu Hymne UNS.

AM Putut Prabantoro, pencipta lagu Wisuda UNS, mengucapkan terimakasih atas anugerah yang luar biasa ini. Ia merasa tersanjung atas pidato sambutan Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si terkait penganugerahan tersebut. 

"Saya menerima undangan dari Ibu Maria Theresia Sri Budiastuti Widjokongko, yang menjabat sebagai Sekretaris Dewan Profesor UNS. Lagu ini tercipta pada Maret tahun 1987 ketika dirinya masih menjadi mahasiswa Fakultas Hukum yang bergiat di Paduan Suara Mahasiswa (PSM),“ ujar Putut Prabantoro.

Lagu Wisuda „Terima Kasih UNSKu“, menurut AM Putut Prabantoro, diciptakan sebagai salah satu lagu yang terdapat dalam Drama Musikal (Operette) yang berjudul „Satu Dalam Jabat Tangan“. Operette tersebut menandai berdirinya secara resmi PSM UNS yang kelak bernama  Voca Erudita. 

Theresia Widiastuti, Susi Sumartini dan Tunjung W. Sutirto adalah para dosen dari berbagai fakultas yang ikut mendukung sebagai pembina. PSM pada waktu itu dipimpin duet Dewi Indrawati dan Thomas S. Aribowo. Di organisasi yang baru itu, dirinya, Dyah Indrayani sebagai pelatih dan pianis Endang Retnowati. Operette sukses besar dan itu tidak terlepas dari R.Y Unu Hananto sebagai sutradara dan dibantu oleh Yulius Widiyarta dan Sunu Prasetya. 

"Operette tersebut bercerita tentang kehidupan mahasiswa yang diawali tes masuk UNS, KKN dan sampai diwisuda. Ada beberapa lagu dalam operette yang kemudian menjadi cikal bakal lagu prosesi wisuda dan salah satunya Terima Kasih UNSku. Lagu yang lain adalah Slamat Datang dan Semoga Jaya. Jadi, sebenarnya anugerah ini juga merupakan penghargaan tak terhingga bagi rekan-rekan PSM pada tahun 1987an. Mereka juga berjasa meletakan pondasi kuat PSM dalam perjalanan sejarah UNS. Lagu ini mengingatkan, para sarjana UNS harus berterimakasih dan bersyukur kepada lembaga ini, karena merupakan bagian sejarah panjang hidup para sarjananya,” ujar Putut Prabantoro. 

INSAN BERPRESTASI UNS -  Rektor UNS Prof. Dr Hartono dr, M.Si  menyerahkan penghargaan kepada AM Putut Prabantoro sebagai Pencipta Lagu Wisuda “Terimakasih UNSKu”, di Gedung Auditorium UNS GPH Haryo Mataram, di Surakarta, Jumat (02/05/2025).
INSAN BERPRESTASI UNS - Rektor UNS Prof. Dr Hartono dr, M.Si menyerahkan penghargaan kepada AM Putut Prabantoro sebagai Pencipta Lagu Wisuda “Terimakasih UNSKu”, di Gedung Auditorium UNS GPH Haryo Mataram, di Surakarta, Jumat (02/05/2025). (ist)

KGPH Haryo Mataram Joyokusumo atau sering disingkat dengan nama KGPH Haryo Mataram adalah guru besar hukum humaniter dan tentara dengan pangkat terakhir brigadir jenderal. Putera Pakubuwono X ini menjadi perintis pendirian UNS yang diawali dengan penggabungan perguruan tinggi yang berada di Surakarta. Ia sekaligus menjadi Rektor Pertama Universitas Negeri (UNS) Sebelas Maret.

Menurut https://uns.ac.id/id/tentang-uns/sejarah-uns, pada 1966, Universitas Nasional Saraswati pun mengajukan dirinya untuk menjadi universitas negeri. Beserta universitas swasta dan kedinasan lainnya, sekumpulan perguruan tinggi ini  bergabung menjadi satu dan bernama Universitas Gabungan Surakarta (UGS). 

Pada 1 Juni 1975, delapan universitas yang tergabung dalam UGS resmi didirikan. Kedelapan universitas itu adalah : STO Negeri Surakarta, PTPN Veteran Surakarta, AAN Saraswati, Universitas Cokroaminoto, Universitas Nasional Saraswati, Universitas Islam Indonesia cabang Surakarta, Universitas 17 Agustus 1945 cabang Surakarta, dan Institut Jurnalistik Indonesia Surakarta.

Pada penghujung Desember 1975, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meninjau UGS dan memastikan bahwa pada 11 Maret 1976, UGS akan dinegerikan. Selanjutnya, UGS akan digabung dengan perguruan tinggi negeri dan swasta lain untuk membentuk universitas negeri di Solo. 

Baca juga: Tata Cara Pendaftaran Pegawai Non ASN Tahun 2025 di UNS, Ini Link Daftarnya

UNS di awal pembukaannya terdiri atas 9 fakultas, yaitu: Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan, Fakultas Sastera Budaya, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian serta Fakultas Teknik.

Dengan tuntasnya persiapan, akhirnya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret resmi berdiri pada 11 Maret 1976. Dalam perkembangannya, pada tahun 1982 nama dan singkatan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret Surakarta (UNS Sebelas Maret), ditetapkan menjadi Universitas Sebelas Maret yang disingkat UNS. Perubahan nama dan singkatan ini diresmikan dengan Keputusan Presiden RI No. 55 Tahun 1982.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved