Jumat, 3 Oktober 2025

Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana: Harapan Baru Anak Surabaya Bisa Kuliah Gratis

Kuliah bukan lagi mimpi bagi anak Surabaya dari keluarga kurang mampu. Lewat program 1 Keluarga 1 Sarjana, masa depan mereka kini terbuka lebar.

Editor: Content Writer
dok. Pemkot Surabaya
PENERIMA BANTUAN PEMKOT SURABAYA - Rizky Saputra Subroto (19), calon mahasiswa S1 Ekonomi Syariah Unair, tengah berada di ruang belajar Omah Ilmu Arek Suroboyo. Sejak kecil diasuh Pemkot Surabaya, kini Rizky membuktikan bahwa mimpi bisa diraih siapa saja, asal terus berusaha dan tak menyerah pada keadaan. 

Tak hanya transportasi dan makan, Retno menceritakan bahwa kebutuhan untuk kuliahnya juga terfasilitasi. Fasilitas belajar di Omah Ilmu Arek Suroboyo juga dilengkapi komputer, printer, dan ruang belajar yang nyaman.

"Kami bisa mengunakannya setiap saat untuk menunjang perkuliahan. Awal masuk kuliah dulu, juga mendapatkan seragam dan semua perlengkapan dari sini (Omah Ilmu Arek Suroboyo)," ungkap Retno.

Menjadi salah satu penerima manfaat program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana, Retno memiliki pesan inspiratif bagi teman-teman seusianya. Menurutnya, tidak ada yang tidak mungkin ketika seseorang memiliki tekad yang kuat akan masa depannya.

“Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau berusaha, karena pemerintah hadir lewat program-programnya. Sekarang saya bisa kuliah dan mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak,” pesan Retno.

Baca juga: Pemkot Surabaya Terus Berinovasi, Kini Bisa Urus Adminduk Mandiri dari Rumah Lewat Aplikasi KNG

Kisah inspiratif lainnya hadir dari Muhammad Rizky Saputra Subroto (19 tahun). Berbeda dari Zaky dan Retno yang sudah mulai berkuliah, Rizky sapaan akrabnya, baru akan masuk kuliah pada Agustus atau September mendatang.

Siswa SMK Negeri 10 itu diterima di Universitas Airlangga (Unair) dengan jurusan S1 Ekonomi Syariah melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

“Jadi saya memang sudah mencari-cari cara sejak kelas 10 bagaimana bisa masuk Unair. Alhamdulilah, saya dinyatakan lulus SNBP sesuai jurusan yang saya inginkan,” katanya.

Program "1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana" bukan hal baru bagi Rizky. Sebab, ia sudah diasuh oleh Pemkot Surabaya sejak usia 7 tahun. Awalnya Rizky mengalami masalah keluarga dan kabur dari rumah. Dia sempat menumpang ke rumah temannya hingga sampai di Kampung Anak Negeri Wonorejo, tempat tinggal untuk anak-anak bermasalah sosial.

“Saya sudah sekolah dan tinggal di Kampung Anak Negeri sejak usia 7 tahun. Karena saya akan kuliah, jadi waktu Omah Ilmu Arek Suroboyo diresmikan, saya pindah ke sini bersama teman-teman sebaya. Program ini bukan hal baru bagi saya, sebab saya sudah merasakannya sejak SD,” cerita Rizky.

Rizky berharap, melalui program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana, akan semakin banyak anak-anak yang bermasalah sosial bisa terbantu seperti dirinya. Baginya, tidak ada yang tidak mungkin apabila terus berusaha.

“Untuk teman-teman di luar sana, tetap kejar impian kalian. Pemkot Surabaya akan selalu mendukung semua potensi arek Suroboyo lewat program-programnya,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved