Sabtu, 4 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Isu Ijazah Palsu Dinilai Bertujuan Pisahkan Jokowi dengan Prabowo, juga Perlemah Posisi Tawar Gibran

Pengamat menilai munculnya kembali isu ijazah palsu Jokowi merupakan bagian dari residu kepentingan politik yang muncul setelah Pemilu 2024.

|
Tribun Solo/Ahmad Syarifudin/Tangkapan layar dari situs Universitas Gadjah Mada (UGM)
TUDINGAN IJAZAH PALSU - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Jumat (14/3/2025) (kiri). Skripsi Jokowi saat menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1985 (kanan). Pengamat menilai munculnya kembali isu ijazah palsu Jokowi merupakan bagian dari residu kepentingan politik yang muncul setelah Pemilu 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) muncul kembali pada 2025.

Tudingan ijazah palsu Jokowi ini sebenarnya mencuat sejak 2022 lalu.

Isu tersebut berawal dari gugatan yang dilayangkan oleh Bambang Tri Mulyono. 

Penulis buku 'Jokowi Under Cover' itu melayangkan gugatan kepada Jokowi atas dugaan ijazah palsu ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 3 Oktober 2022.

Tak tinggal diam, kini Jokowi telah menyiapkan tim pengacara untuk memproses hukum penyebar hoaks dugaan ijazah palsu.

Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menilai munculnya kembali isu ijazah palsu Jokowi merupakan bagian dari residu kepentingan politik yang muncul setelah Pemilu 2024.

Menurutnya tidak sedikit kelompok yang memang membenci Jokowi sejak awal, bahkan jauh sebelum jadi presiden.

"Ya pembacaan saya, ini efek dari residu kepentingan politik dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo."

"Mengingat haters Pak Jokowi ini memang kerap membidiknya," ungkap Karyono dalam diskusi bertajuk "Langkah Hukum Jokowi, Pelajaran Berdemokrasi" di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Karyono mengatakan kelompok yang sejak lama tidak menyukai Jokowi tampak terus merawat isu ini meskipun Pilpres telah selesai.

“Bisa jadi tujuannya untuk memisahkan kedekatan Pak Jokowi dengan Presiden Prabowo, bisa jadi juga untuk menciptakan disabilitas politik, atau bisa jadi juga ada motif untuk kepentingan politik 2029,” jelasnya.

Baca juga: Respons Roy Suryo, Dokter Tifa, & Rismon Sianipar yang Dilaporkan Buntut Tuding Ijazah Jokowi Palsu

Upaya Memperlemah Posisi Tawar Gibran di Pilpres 2029

Sementara, Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens, menilai maraknya tuduhan terhadap Jokowi, terutama isu ijazah palsu, memiliki tujuan politis yang lebih besar.

Boni Hargens menyebut, serangan terhadap Jokowi dilakukan untuk melemahkan daya tawar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menuju Pilpres 2029.

"Pak Jokowi ini kan sudah pensiun lah ya. Tetapi terus disudutkan, sebetulnya ada kepentingan besar di balik semua ini," ujar Boni Hargens dalam keterangannya, Kamis.

Menurut Boni Hargens, kelompok-kelompok tersebut memiliki agenda politik lebih besar daripada sekadar tuduhan ijazah palsu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved