Kamis, 2 Oktober 2025

Isu Lanud Manuhua di Papua Jadi Markas Militer Rusia, TB Hasanuddin: Ini Bukan Hanya soal Hukum

Muncul isu Rusia bakal menjadikan Lanud Manuhua di Papua sebagai markas militernya, TB Hasanuddin beri peringatan.

Dok. TNI AU
LANUD MANUHUA BIAK - Penamapakan Pangkalan Udara TNI AU Manuhua di Biak, Papua. Muncul isu yang mengatakan Lanud Manuhua akan dijadikan markas militer Rusia, anggota DPRI RI, TB Hasanuddin, pada Selasa (15/4/2025), memberikan tanggapannya. 

TRIBUNNEWS.com - Beredar isu Pangalan Udara (Lanud) Manuhua di Kabupaten Biak, Papua, bakal dijadikan markas militer Rusia untuk menyimpan pesawat-pesawat pasukan Moskow.

Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menolak usulan tersebut apabila benar terjadi.

Secara tegas, Hasanuddin mengingatkan konstitusi Republik Indonesia dan sejumlah undang-undang melarang keberadaan pangkalan militer asing.

Ia mengatakan keberadaan militer asing di Indonesia bukan hanya perkara hukum, melainkan juga menyangkut prinsip kedaulatan nasional.

"Konstitusi kita dan berbagai peraturan perundang-undangan secara tegas melarang keberadaan pangkalan militer asing," tegas Hasanuddin dalam keterangannya, Selasa (15/4/2025).

"Hal ini bukan hanya soal hukum, tetapi menyangkut prinsip kedaulatan nasional dan arah politik luar negeri kita," lanjut dia.

Baca juga: Prabowo Terima Kunjungan Wakil Perdana Menteri Rusia di Istana Siang Ini

Ia pun meminta pemerintah waspada agar tidak sembarangan membuat kesepakatan terkait militer.

Hasanuddin mengatakan keberadaan pangkalan militer asing, khususnya di kawasan Asia Tenggara, hanya akan memicu ketegangan antar-negara ASEAN.

"Kita harus berhati-hati. Stabilitas kawasan lebih penting daripada kepentingan sempit negara tertentu."

"ASEAN dibangun atas dasar kerja sama dan kepercayaan, bukan persaingan kekuatan militer," tutur dia.

Kemenhan Membantah

Terpisah, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membantah isu yang mengatakan Rusia akan menjadikan Lanud Manuhua di Biak, menjadi markas militernya.

Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) sekaligus Juru Bicara Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, megungkapkan Menhan, Sjafrie Sjamsoeddin, telah berkomunikasi dengan Wakil Perdana Menteri Australia mengenai hal tersebut.

Menurut Frega, Kemenhan memastikan hingga saat ini belum pernah ada permintaan dari Rusia mengenai pendirian markas militer.

"Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles, telah berkomunikasi dengan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin."

Baca juga: Kemenhan Bantah Kabar Militer Rusia Ingin Tempatkan Pesawat di Lanud Manuhua Biak Papua

"Ia mendapat penjelasan bahwa isu terkait penggunaan pangkalan udara Indonesia oleh Rusia tidak benar, karena sejauh ini belum pernah ada permintaan tersebut," jelas Frega, Selasa.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved