Bahlil Ajak Masyarakat Papua Bersatu Usai MK Tolak Gugatan Hasil PSU Pilgub
Idrus Marham, mengatakan peran Bahlil turut memberi kontribusi besar dalam proses kemenangan calon Golkar di Pilkada Papua.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengajak seluruh elemen masyarakat di Provinsi Papua untuk kembali bersatu setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan hasil pemungutan suara ulang (PSU) dalam Pemilihan Gubernur Papua.
Putusan itu mengukuhkan kemenangan pasangan Mathius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua terpilih periode 2025–2030.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, mengatakan peran Bahlil turut memberi kontribusi besar dalam proses kemenangan pasangan tersebut.
"Karena itu secara faktual pasti besar pengaruhnya mengantarkan kemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh partai Golkar dan beberapa partai politik lainnya secara bersama-sama yang ditujukan pada hari ini," kata Idrus di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Idrus menambahkan kemenangan ini tidak hanya milik partai pendukung, melainkan kemenangan seluruh rakyat Papua.
Ia pun mengajak pasangan kepala daerah terpilih untuk menjalankan amanat rakyat dengan mengedepankan prinsip kebersamaan.
"Kebersamaan, kegotongan royongan, kekitaan, nilai-nilai inilah yang sejatinya menginspirasi kita untuk kembali bersama-sama merawat, membangun daerah Papua," ujar Idrus.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar Umar Lessi menyambut kemenangan ini dengan penuh sukacita.
"Tentu juga ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua baik itu Partai Koalisi maupun teman-teman relawan, para pendukung, dan tentu masyarakat Papua, media yang tak lupa juga mempublikasi berbagai macam kegiatan dan agenda-agenda Partai Koalisi dalam memenangkan Pilkada di Papua," ucapnya.
Sementara, Kepala Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNPG) Syahmud Ngabalin mengibaratkan Pilgub Papua seperti Pilpres. Sebab, dinamika yang berkembang di bumi cendrawasih berbagai tantangan.
"PSU yang ada di Papua ini adalah PSU yang terakhir, sehingga ini menjadi perhatian nasional. Jadi kalau istilah di Papua itu adalah Pilkada rasa Pilpres," paparnya.
Lebih lanjut, ia berharap dengan kemenangan pasangan Mathius-Haryoko bisa membangun komunikasi yang efektif antara pemerintah daerah dengan masyarakat.
"Makanya kita berharap bahwa dengan kemenangan Mariyo ini, ini bisa dibangun komunikasi yang lebih efektif dan bisa merangkul seluruh kalangan," imbuhnya.
Hasil PSU Pilgub Papua
Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Papua 2025 menetapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2: Mathius Fakhiri – Aryoko Rumaropen (Mariyo) menang dengan perolehan suara: 259.817 (50,4 persen).
Dari Golkar, Puteri Komarudin dan Airin Diisukan Masuk Kabinet, Bahlil Sebut Hak Prerogatif Presiden |
![]() |
---|
Mukhtarudin Jadi Menteri P2MI, Golkar Ingatkan Tantangan dan Ancaman Pekerja Migran di Luar Negeri |
![]() |
---|
Dugaan Pemilih Melebihi DPT dan Relawan Bayaran, MK Lanjutkan Sidang PHPU Papua dan Barito Utara |
![]() |
---|
Digelar Sederhana, Badan Saksi Nasional Partai Golkar Kukuhkan Pengurus Baru 2024-2029 di Jakarta |
![]() |
---|
Bahlil Sampaikan 4 Arahan untuk Legislator Golkar: Singgung Flexing Bisa Melukai Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.