Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Beda dengan MUI, PKS Justru Sepakat Wacana Prabowo Relokasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia

Sukamta menyampaikan partainya sepakat untuk segera melakukan evakuasi korban luka dan anak-anak yatim piatu Palestina korban genosida Israel di Gaza

dok.
WARGA GAZA - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta menyampaikan partainya sepakat untuk segera melakukan evakuasi korban luka dan anak-anak yatim piatu Palestina korban genosida Israel di Gaza.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Presiden RI Prabowo Subianto melakukan relokasi 1.000 warga Gaza, Palestina ke Indonesia, menjadi sorotan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sempat menolak rencana tersebut.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta menyampaikan partainya sepakat untuk segera melakukan evakuasi korban luka dan anak-anak yatim piatu Palestina korban genosida Israel di Gaza

Apalagi, kata Sukamta, Israel kini sudah melanggar secara sepihak perjanjian gencatan senjata. Zionis pun terus melakukan pengeboman ke tenda-tenda pengungsian, petugas kemanusiaan dan wartawan. 

"Kondisi di Gaza yang dapat kita saksikan melalui foto dan video yang beredar sangat mengerikan. Korban kembali berjatuhan, sementara sebagian besar rumah sakit hancur. Maka sangat penting untuk bisa dilakukan segera evakuasi terutama korban luka dan juga anak-anak yatim piatu,” ujar Sukamta kepada wartawan, Kamis (10/4/2025).

Menurutnya, evakuasi korban luka dan anak-anak yatim Palestina ini perlu diupayakan oleh banyak negara termasuk Indonesia. Dia mencatat ada ratusan ribu orang yang mengalami luka-luka.

“Ada sekitar 120 ribu korban luka-luka, lebih dari 38 ribu anak yatim. Ini jumlah yang sangat besar. Perlu ada bantuan komunitas internasional untuk ikut membantu warga Gaza,” ungkapnya.

Wakil Ketua Fraksi PKS ini menyatakan langkah evakuasi korban luka dan anak yatim ini berbeda dengan ide Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk memindahkan warga Gaza

Menurutnya, evakuasi ini hanya bersifat sementara untuk membantu pemulihan luka dan juga healing trauma. Jika kondisi di Gaza sudah membaik, mereka akan dikembalikan ke tanah airnya. 

"Saya berharap dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Turki, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, dan Yordania 9-15 April, dapat menghadirkan solusi konkret penghentian segera genosida yang dilakukan Israel," pungkasnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan sikap Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan siap mengevakuasi 1.000 warga Gaza Palestina ke Indonesia.

Padahal dukungan terhadap upaya evakuasi tersebut justru membantu Israel dan Amerika Serikat (AS) mencapai tujuannya yang sedari awal berencana mengosongkan Gaza.

“Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" kata Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas, Rabu (9/4/2025).

Rencana pengosongan Gaza untuk tujuan relokasi ini semula diajukan oleh Presiden AS Donald Trump sebagai proposal perdamaian di Timur Tengah. 

Namun rencana ini ditentang banyak pihak karena upaya relokasi hanya dijadikan tipu muslihat untuk menutupi upaya Israel menguasai wilayah Gaza.

Anwar Abbas memandang jika rencana relokasi diwujudkan, maka Israel justru lebih leluasa menduduki Gaza dan menempatkan warga negaranya ke daerah yang mereka kuasai.

Bila ini terjadi, cepat atau lambat wilayah Gaza akan dicaplok masuk ke dalam negara Israel yang selama ini dicita-citakan zionis.

Ia mengingatkan pemerintah Indonesia agar belajar dari sejarah, dan cerdas menerapkan strategi melawan manuver Israel. Sebab hal serupa pernah terjadi pada kota Yerussalem yang dulunya dikuasai rakyat Palestina, tapi kini kota itu diduduki Israel dan dijadikan ibu kota negeri zionis.

“Jadi belajar kepada sejarah, maka Indonesia dalam menghadapi manuver yang dilakukan oleh Israel tersebut harus cerdas. jangan sampai negara kita dikadalin oleh Israel,” ucapnya.

Anwar Abbas menegaskan, jika semangat kemanusiaan yang digaungkan Prabowo berkutat pada pengobatan dan perawatan rakyat Gaza yang terluka, maka hal itu harus dilakukan di Gaza, bukan tempat lain.

“Sebagai bangsa yang sudah kenyang dijajah selama 350 tahun, kita harus tahu yang namanya penjajah itu punya seribu satu cara dan tipu daya. Untuk itu kita sebagai bangsa jangan pula sampai tertipu oleh mulut manis mereka,” ungkap Anwar Abbas.

Prabowo Siap Tampung Rakyat Gaza di Indonesia

Presiden RI, Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap menampung warga Gaza, Palestina yang menjadi korban luka-luka imbas agresi militer Israel

Khususnya anak - anak yang menjadi yatim piatu, mereka yang alami trauma, ataupun warga Gaza yang memang berkeinginan dievakuasi ke Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Abu Dhabi dalam rangkaian lawatan lima negara, Rabu (9/4/2025).

"Kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa pun yang oleh pemerintah Palestinadan pihak-pihak yang terkait di situ, mereka ingin dievakuasi ke Indonesia,” kata Prabowo. 

Prabowo menyatakan sudah menginstruksikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI untuk mengkomunikasikan rencana ini dengan pihak Palestinadan negara lain guna membahas mekanisme evakuasi.

Namun Prabowo menegaskan evakuasi ini hanya bersifat sementara. Warga Palestina yang sudah sehat dan di saat bersamaan kondisi Gaza lebih aman, maka mereka harus kembali ke daerah asalnya. 

"Pada saat mereka pulih sehat kembali, kondisi di Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka asal," jelas dia. 

Ia menyatakan, peran aktif Indonesia bukan hanya sebatas bentuk solidaritas, tapi juga diwujudkan lewat komitmen terhadap kemanusiaan dan kemerdekaan Palestina.

“Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tapi komitmen Republik Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved