Rabu, 1 Oktober 2025

Ramadan 2025

Lebaran Berkah untuk Kasmari, 31 Tahun Jadi Porter Barang Bisa Kuliahkan Anak hingga ke Tanah Suci

Kasmari (55), seorang porter yang telah menggeluti profesi ini sejak tahun 1994, mengungkapkan bahwa momen menjelang Lebaran membawa berkah

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Grace Sanny Vania
PORTER STASIUN PASAR SENEN - Kasmari, seorang porter di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, saat ditemui pada Selasa (25/3/2025). Dari hasil keringatnya selama menjadi porter Kasmari mengaku telah berhasil menyekolahkan dan menguliahkan anaknya hingga meraih gelar sarjana. 

Dari hasil keringat selama menjadi porter itu ia bahkan telah berhasil menyekolahkan dan menguliahkan anaknya hingga meraih gelar sarjana.

"Satu yang kuliah. Yang pertama, tamatan STM. Yang kedua ini, yang terakhir ini baru kemarin lulus dari Universitas Surabaya," tuturnya sambil tersenyum bangga, Selasa (25/3/2025).

Selain menyekolahkan anaknya hingga menjadi sarjana, Kasmari juga bercerita dari hasil tabungannya selama bertahun-tahun ia telah berhasil membuatnya menunaikan ibadah umrah bersama sang istri pada 2015 silam.

"Ya, per bulannya ditabung 1 juta, 1 juta, 1 juta. Itu kan niatnya bini saya, yang nabung bini saya, bukan saya," ujarnya.

Lonjakan permintaan jasa porter menjelang Lebaran juga memberikan kesempatan bagi Kasmari untuk berbagi kebahagiaan dengan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada anak-anaknya.

"Kalau ngasih THR, Alhamdulillah bisa," kata dia.

Selain itu, ia juga bersyukur karena banyak pengguna jasanya yang memberikan tip tambahan selama ia menjadi porter.

"Alhamdulillah, setiap harinya sih ada yang ngasih lebih," katanya.

Namun, di balik semua itu, Kasmari mengakui bahwa profesi porter memiliki tantangan tersendiri.

"Ya, biasa porter tuh sakitnya ya di sini, di pundak, biasa itu udah," kata dia sembari memegang pundak.

Selain itu, kata Kasmari, dia juga harus berpisah dengan keluarganya yang tinggal di kampung, sementara ia tinggal bersama teman-teman porternya di kontrakan satu kamar berisikan tiga orang.

"Di sini ngontrak di Tanah Tinggi sama porter-porter, satu kamar bertiga gitu. Jadi bareng-bareng," ujar dia.

Keterbatasan fisik, seperti gangguan penglihatan yang dialaminya sejak kecil, tidak menghalangi Kasmari untuk terus bekerja.

"Ini, ini sakit ini. Yang satu ini sudah mulai kecil. Ngga bisa pak, dioperasi nggak bisa. Gangguan mata dari bayi. Iya, dioperasi nggak bisa," kata Kasmari sembari menunjuk ke mata sebelah kirinya.

Kasmari kemudian menyemangati para anak-anak muda yang mencari rezeki.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved