Senin, 29 September 2025

Ramadan 2025

Lebaran Berkah untuk Kasmari, 31 Tahun Jadi Porter Barang Bisa Kuliahkan Anak hingga ke Tanah Suci

Kasmari (55), seorang porter yang telah menggeluti profesi ini sejak tahun 1994, mengungkapkan bahwa momen menjelang Lebaran membawa berkah

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Grace Sanny Vania
PORTER STASIUN PASAR SENEN - Kasmari, seorang porter di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, saat ditemui pada Selasa (25/3/2025). Dari hasil keringatnya selama menjadi porter Kasmari mengaku telah berhasil menyekolahkan dan menguliahkan anaknya hingga meraih gelar sarjana. 

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, mulai dipadati pemudik yang berbondong-bondong hendak pulang ke kampung halaman mereka menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Arus mudik yang semakin meningkat ini memperlihatkan betapa pentingnya tradisi pulang kampung bagi masyarakat Indonesia.

Para pemudik membanjiri setiap sudut stasiun membawa serta berbagai macam barang bawaan seperti ransel, koper berukuran kecil hingga sedang, dan kardus.

Di tengah kepadatan stasiun, para porter sibuk menawarkan jasa angkut barang untuk membantu pemudik membawa barang bawaan.

Mereka memikul koper dan tas dengan cekatan.

Ada yang menggunakan bahu, ada pula yang menggunakan kedua tangan.

Kasmari (55), seorang porter yang telah menggeluti profesi ini sejak tahun 1994, mengungkapkan bahwa momen menjelang Lebaran membawa berkah tersendiri.

"Dibanding hari biasa, ada peningkatan (pendapatan)," kata dia.

Hal ini diakui pula oleh Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko bahwa ada peningkatan 2 hingga 3 kali lipat bagi porter dari hari-hari biasa karena banyaknya pemudik yang memilih transportasi kereta untuk mengantarkan mereka ke tujuannya.

Meskipun demikian, Ixfan menegaskan bahwa tarif jasa porter tetap terkendali.

Karena, kata dia, tarif ini sudah ada standarnya, para porter tidak boleh memaksakan tarif yang melambung tinggi kepada pembeli jasa.

"Sudah kasih standar, tidak boleh memaksakan mengenai tarif, disitu ada kesepakatan awal, sudah ada standar yang enggak boleh dilebihkan, kecuali pelanggan melebihkan tersendiri," ujar Ixfan.

Tarif standar jasa porter adalah Rp30.000 per angkut, namun jika pembeli jasa membawa barang bawaan diatas 20 kg maka dikenakan biaya tambahan.

"Rp30 ribu, kalau barangnya ya dibatasi, kalau lebih dari 20 kg ya kena charge (biaya tambahan). Di lihat dari penumpangnya, kalau 2 orang, berarti 40, porter enggak bisa membawa 40 kg," jelas Kasmari.

Kasmari sendiri mengaku sudah lama melakoni pekerjaan sebagai porter di stasiun.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan