Senin, 6 Oktober 2025

Polisi Gugur Ditembak di Lampung

Cerita Pilu Anak Kapolsek Negara Batin: Bapak Saya Keluar dari Mobil Langsung Ditembak

Salsabila tak kuasa menahan tangis karena bapaknya yang sudah meninggal masih difitnah

Penulis: Reynas Abdila
Tribunnews.com/Reynas Abdila
KASUS SABUNG AYAM - Anak kandung Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto, Salsabila menceritakan saat sang ayah bertugas memberantas perjudian sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Hal itu dikatakan saat konferensi pers di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak kandung Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto, Salsabila menceritakan saat sang ayah bertugas memberantas perjudian sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.

Peristiwa itu terjadi pada 17 Maret 2025 di mana Kapolsek Negara Batin dan sejumlah anak buahnya menjalankan tugas.

Baca juga: Kopka Basarsyah Jadi Tersangka Penembakan 3 Polisi, Peltu Lubis Tersangka Judi Sabung Ayam

"Bapak saya kan diperintah pihak Polres untuk membubarkan sabung ayam tersebut," kata Salsabila kepada wartawan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025).

Dia mengungkapkan saat itu ayahnya menggunakan mobil pribadi dengan anggota Polsek.

Baca juga: Kapolda Lampung Sudah Siapkan Pasal Pembunuhan Berencana untuk Tersangka Penembakan 3 Polisi

Salsabila menyebut bapaknya memimpin langsung giat operasi judi sabung ayam tersebut.

"Bapak saya memang (duduk di mobil, red) paling depan, pas Bapak saya keluar (dari mobil, red) Bapak saya langsung ditembak," urainya.

Menurutnya kronologi tersebut didapatkan setelah kejadian.

Salsabila masih menuntut keadilan atas hilangnya nyawa sang ayah.

Dia menuturkan sudah satu tahun tidak bertemu bapaknya lantaran bertugas dinas di daerah terpencil Negara Batin.

"Saya anak satu satunya, satu tahun saya mau pulang bapak saya udah engga ada, bapak saya sudah kaku di ruang autopsi," ujarnya.

Salsabila tak kuasa menahan tangis karena bapaknya yang sudah meninggal masih difitnah.

Isu yang berkembang bahwa polisi yang gugur dalam tugas di Kabupaten Way Kanan turut menerima uang setoran judi.

"Soal setoran apapun itu, saya ga peduli apapun itu saya hanya mau keadilan untuk ayah saya," tukasnya.

Salsabila ingin agar pelaku oknum TNI diadili secara terbuka di Pengadilan Militer.

Pihaknya berharap transparansi dan da0at disaksikan di televisi dan media nasional agar masyarakat bisa melihat perkembangan kasus ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved