Minggu, 5 Oktober 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

TNI-Polri Berhasil Evakuasi Guru hingga Tenaga Medis yang Jadi Korban Serangan KKB di Yahukimo Papua

Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi guru hingga tenaga medis yang menjadi korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo.

HO - Satgas Ops Damai Cartenz-2025
SERANGAN KKB - Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi 8 guru hingga tenaga medis yang diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (23/3/2025). Para korban berhasil dievakuasi ke Jayapura untuk tindak lanjutnya. 

7. Penus Lepi. Laki-laki, guru, Suku Kimial, asli Yahukimo, Papua. Dipulangkan dari RSAD Marthen Indey karena dinyatakan sehat.

8. Irawati Nebobohan. Perempuan, tenaga kesehatan, NTT. 

Terpisah, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat agar tidak terpancing oleh propaganda dan provokasi KKB serta tetap tenang dalam perlindungan aparat keamanan.

“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan propaganda yang menyesatkan. Aparat akan terus meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah rawan,” ucapnya.

Hingga kini, aparat masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan. Situasi di Distrik Anggruk berangsur terkendali dan bantuan kemanusiaan mulai disalurkan bagi warga terdampak.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku bertanggung jawab atas insiden penyerangan dan pembakaran SD YPK Anggruk di Distrik Anggruk, Jumat.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom membenarkan pihaknya memerintahkan penyerangan tersebut dan telah mengeksekusi para korban.
Pihaknya juga membakar bangunan yang mereka sebut sebagai rumah agen intelijen. 

"Kami bertanggung jawab atas penyerangan ini dan kami telah membunuh enam guru dan tenaga medis serta membakar rumah-rumah agen intelijen," ujar Sebby Sambom, Sabtu (22/3/2025), dikutip dari Kompas.com

Menurut Sebby Sambom, mereka yang menjadi sasaran dianggap sebagai bagian dari aparat atau agen negara yang bekerja di wilayah Papua

"Memang sudah kami perintahkan untuk mengeksekusi, karena semua itu aparat," lanjutnya. Pernyataan OPM terkait jumlah korban dibantah Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, Minggu (23/3/2025).

"Kami sudah tanya wakil bupati langsung  yang turun ke lokasi. Informasi terakhir yang kami dapat adalah satu meninggal dunia dan tiga luka berat dan tiga luka ringan," kata Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, Minggu (23/3/2025).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved