Jumat, 3 Oktober 2025

Tindak Pidana Perdagangan Orang

Pemerintah Indonesia Berhasil Memulangkan 554 WNI Korban Online Scam di Myanmar

Budi Gunawan mengatakan ratusan WNI yang direpatriasi akan lebih dulu ditampung di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur selama 3 hari. 

Tribunnews.com/Danang Triatmojo
PEMULANGAN WNI - Konferensi pers pemulangan 554 WNI korban TPPO dan penipuan online dari Myanmar, di Hall Gedung VIP Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (18/3/2025). 

Pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada terhadap modus-modus rekrutmen kerja ilegal yang menjanjikan keuntungan besar, namun berujung pada penipuan dan eksploitasi. 

Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk segera melaporkan kepada pemerintah jika mengetahui adanya indikasi perdagangan orang. Semoga para korban dapat segera pulih, berkumpul kembali dengan keluarga tercinta, dan kembali menjalani kehidupan yang lebih baik di tanah air.

"Bapak Presiden Prabowo Subianto juga menitipkan salam kepada para WNI yang berhasil dipulangkan. Semoga ke depan para WNI dapat memperoleh peluang yang lebih baik di tanah air," katanya.

Sekali lagi, upaya ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir dan bertanggung jawab atas keselamatan seluruh warga negaranya. Oleh karenanya, pemerintah akan terus berkomitmen untuk melindungi setiap warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, di mana pun mereka berada.

Sementara Menteri P2MI Abdul Kadir Karding memastikan para WNI yang terjebak bekerja di industri penipuan daring ini berangkat secara ilegal menggunakan visa turis. Mereka diduga kuat dipandu oleh orang Indonesia lainnya yang dikenal lewat online. 

Pemandu ini yang mengarahkan para WNI untuk datang ke Myanmar lewat Thailand dan diiming-iming bekerja dengan upah tinggi.

"Jadi mereka berangkatnya pakai visa, dan mereka langsung biasanya di Thailand, yang ke Kamboja pun juga dari Thailand. Jadi mereka karena pengaruh online ada yang mandu orang Indonesia. Kamu ke sini, kamu urus ini, gitu," kata Karding.

Lebih lanjut, Kementerian P2MI akan bertanggung jawab terhadap para WNI yang telah tiba di tanah air. Salah satunya, para WNI ini akan mendapat pendampingan reintegrasi sosial.

Sebab kata Karding, bekerja selama bertahun - tahun di luar negeri membuat para WNI harus beradaptasi kembali dengan lingkungannya. Sehingga Kementerian P2MI akan membantu dalam proses tersebut, seperti pelatihan atau pembuatan usaha.

Baca juga: VIDEO 525 WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar, Kemlu Berjuang untuk Memulangkan

"Kita akan melakukan reintegrasi sosial. Reintrgrasi sosial, habis itu dari profiling iti nanti kita lihat treatment apa per orang ini yang bisa kita lakukan, apakah pendampingan usaha, apa kita pekerjakan di mana," ucap Karding.

Proses repatriasi dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Maret 2025, menggunakan tiga pesawat dengan rute penerbangan dari Don Mueang International Airport, Bangkok, menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Selasa, 18 Maret 2025:

Flight I sebanyak 200 orang WNI.

Flight II sebanyak 200 orang WNI.

Rabu, 19 Maret 2025:

Flight III sebanyak 154 orang WNI.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved