Pengamat Militer Ungkap 6 Kandidat KSAL Gantikan Laksamana Muhammad Ali yang Akan Pensiun
Secara normatif, kata dia, mereka yang berpeluang menjadi KSAL adalah mereka yang telah memegang pangkat bintang tiga atau laksamana madya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas punya pandangan lain soal calon pengganti Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali yang akan memasuki masa pensiun pada bulan April 2025 bulan depan.
Meski belakangan ini hanya terdapat dua nama perwira tinggi bintang tiga TNI AL yang digadang-gadang punya peluang besar menggantikan Ali, Anton mencoba melihatnya secara lebih menyeluruh.
Secara normatif, kata dia, mereka yang berpeluang menjadi KSAL adalah mereka yang telah memegang pangkat bintang tiga atau laksamana madya.
Hal tersebut, lanjutnya, mengingat posisi KSAL akan mendapatkan promosi satu tingkat menjadi bintang empat atau laksamana.
"Dari perwira tinggi TNI yang ada maka setidaknya ada enam orang yang saat ini telah menyandang pangkat laksamana madya," kata Anton saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (11/3/2025).
"Mereka adalah dosen Unhan Laksdya TNI TNSB Hutabarat (AAL 1989), Pangko Armada RI Laksdya TNI Denih Hendrata (AAL 1989), Komandan Pushidrosal Laksdya TNI Budi Purwanto (AAL 1989), Komandan Kodiklatal Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah (AAL 1989), Kepala Bakamla Laksdya TNI Irvansyah (AAL 1990) dan Wakil KSAL Laksdya TNI Erwin S Aldedharma (AAL 1991)," sambungnya.
Anton memandang, bila melihat dari sisa usia pensiun 58 tahun maka yang paling panjang adalah Erwin S Aldedharma (3 tahun 2 bulan), disusul Budi Purwanto (2 tahun), kemudian Irvansyah (1 tahun 2 bulan), lalu TNSB Hutabarat (8 bulan) dan Nur Alamsyah (8 bulan) serta terakhir Denih Hendrata (5 bulan).
Menurut dia, usia pensiun tersebut akan menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan KSAL baru.
Pergantian pucuk pimpinan organisasi, kata Anton, akan dapat mempengaruhi jalannya regenerasi di tubuh matra laut.
"Jika terlampau cepat maka jabatan KSAL akan dapat dianggap sebagai tempat transit saja mengingat sosok tersebut belum secara efektif menjalankan tugas," kata Anton
Ia juga mencatat keenam pati tersebut memiliki riwayat pengalaman penugasan beragam.
Anton mencontohkan TNSB Hutabarat yang pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kala itu, di saat bersamaan KSAL Laksamana Muhammad Ali menjadi ajudan Wapres Budiono. Sementara Nur Alamsyah misalnya menghabiskan sebagian besar masa dinas di Marinir," kata dia.
"Sama halnya dengan Budi Purwanto yang memiliki riwayat penugasan cukup sering di Pushidrosal, dulunya Dishidrosal. Selanjutnya, Irvansyah, sebelum menjabat Kepala Bakamla, tercatat pernah menduduki jabatan Panglima Kolinlamil, Panglima Armada III dan Panglima Kogabwilhan I," sambung dia.
Sedangkan, Erwin S Aldedharma menurutnya memiliki pola karier yang mirip dengan Laksamana Muhammad Ali yakni pernah menjabat Wakil Asrena, Panglima Armada I dan Panglima Kogabwilhan I.
Link Resmi dan Cara Daftar Bintara PK TNI AL 2025 Gelombang II untuk Lulusan SMA hingga S1 |
![]() |
---|
Pemerintah Bakal Cek KTP Nelayan yang Protes Tanggul Beton di Cilincing |
![]() |
---|
Pendaftaran Bintara PK TNI AL Gelombang II 2025 Dibuka, Pria dan Wanita Lulusan SMA Bisa Daftar |
![]() |
---|
Kemhan RI Bicara Soal Rencana Akuisisi Kapal Induk Bekas Angkatan Laut Italia: Masih Dikaji TNI AL |
![]() |
---|
Tujuh Negara Teratas dengan Angkatan Laut Terkuat di Dunia Tahun 2025: Indonesia di Bawah Rusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.