Demo di Jakarta
Sebelum Tewas Andika Pelajar SMK Tangerang Sempat Koma Tiga Hari di RS TNI AL Mintohardjo
Andika sempat koma selama tiga hari setelah diduga menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat unjuk rasa di kawasan DPR/MPR RI, Kamis (28/8/2025)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus meninggalnya Andika Lutfi Falah, pelajar SMKN 14 Kabupaten Tangerang, Banten terus menjadi sorotan. Andika dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RS TNI AL Mintohardjo, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Baca juga: Pelajar SMK Tangerang Dikabarkan Meninggal Setelah Ikut Demo di Jakarta, Sempat Jalani Perawatan
Ia sempat koma selama tiga hari setelah diduga menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat unjuk rasa di kawasan DPR/MPR RI, Kamis (28/8/2025).
Direktur LBH Jakarta, Fadhil Alfathan menyebut pihak keluarga korban sempat menghubungi tim advokasi. "Pihak keluarga sempat mengadu ke hotline Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD),” ujar Fadhil kepada Tribunnews melalui pesan singkat.
Namun Fadhil menambahkan, pihaknya masih akan memastikan penyebab meninggalnya Andika langsung ke keluarga. "Kami masih akan pastikan penyebab kematian ke keluarga,” kata dia.
Hingga kini, pihak keluarga korban belum memberikan keterangan resmi. Tribunnews masih mencoba menghubungi keluarga untuk konfirmasi lebih lanjut. Sementara korban diketahui sudah dimakamkan pada sore hari tadi.
Kabar meninggalnya Andika ramai diperbincangkan di media sosial. Rekan-rekannya terlihat menyampaikan bela sungkawa dengan berbagai unggahan duka cita. Jika benar akibat ulah aparat, meninggalnya Andika menambah panjang daftar korban jiwa dalam gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi pada Agustus 2025.
Baca juga: Sosok Bripda MA, Oknum Polda Banten Dipatsus setelah Lempar Helm ke Pelajar hingga Kritis
Sebelumnya, Affan Kurniawan, seorang driver ojek online, tewas setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada Kamis (28/8/2025). Empat orang juga dilaporkan meninggal dunia saat Gedung DPRD Kota Makassar, Sulawesi Selatan terbakar di tengah aksi demonstrasi, Jumat (29/8/2025). Mereka adalah Akbar Basri, Sarina Wati, Syaiful Akbar dan Budi Haryadi.
Masih di Makassar, Rusmadiansyah seorang driver ojek online menjadi korban pengeroyokan karena dicurigai sebagai anggota intelijen alias intel.
Kemudian di Solo, Jawa Tengah Sumari (60), seorang tukang becak yang meninggal dunia diduga terpapar gas air mata saat kericuhan pecah di Bundaran Gladak, Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/8/2025).
Tak hanya itu, seorang mahasiswa Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy, juga tewas saat mengikuti aksi, Minggu (31/8/2025).Berdasarkan keterangan BEM Amikom, Rheza terjatuh dari motor setelah situasi ricuh akibat tembakan gas air mata.
Baca juga: Pelajar yang Ingin Demonstrasi di Depan Gedung DPR Ada yang Berasal dari Cirebon Jawa Barat
Motornya mendadak mati saat ia mencoba berbalik arah hingga membuatnya kehilangan kendali. Rheza kemudian disebut langsung dihampiri aparat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.