Kamis, 2 Oktober 2025

Profil Mohamad Yusuf, Bela Anies soal Ceramah di Masjid UGM yang Disindir Menteri Raja Juli

Ketua Takmir Masjid UGM, Mohamad Yusuf, membela ceramah Anies Baswedan yang disindir Menteri Raja Juli Antoni.

Dok. FIB UGM/Kompas.com Wijaya Kusuma
CERAMAH ANIES BASWEDAN - Ceramah Anies Baswedan dalam program Ramadhan di Kampus (RDK) di Masjid UGM, Senin (3/3/2025), mendapat komentar dari Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni. Terkait hal itu, Ketua Takmir Masjid UGM sekaligus Dosen Antropologi FIB UGM, Mohamad Yusuf, menyampaikan pembelaannya. 

Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Takmir Masjid UGM sekaligus Dosen Antropologi di FIB.

Ia juga merupakan Kepala Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM sejak 2022.

Sebelumnya, Yusuf sempat menjadi Sekretaris Prodi Pariwisata FIB UGM pada 2021-2022.

Ia juga pernah menjabat Editor-in-Chief untuk Jurnal Humaniora selama tujuh tahun, mulai 2015 hingga 2022.

Ungkap Alasan Pilih Anies Isi Program RDK

Mohamad Yusuf mengungkapkan alasan mengapa Anies Baswedan diundang mengisi ceramah dalam RDK di Masjid UGM.

Ia mengatakan, program RDK ini mengangkat tema Ramadhan Berdaya. 

Tema itu lantas dirumuskan menjadi beberapa tema turunan terkait ekonomi, pendidikan, infrastruktur, dan aspek-aspek lain.

Karena itulah, kata Yusuf, Anies dianggap sebagai sosok yang tepat untuk membawakan tema tersebut.

"Kami juga membuat TOR, jadi setiap tema itu pasti ada term of reference-nya. Apa yang menjadi dasar pemilihan tema, apa yang kami harapkan topik yang dibawakan oleh pembicara."

"Itu yang kami berikan kepada pembicara dan diharapkan pembicara itu berpegangan kepada TOR yang kami berikan," jelas Yusuf, Jumat.

"Kami sekali lagi dalam memilih pembicara itu berdasarkan kapasitas beliau terhadap topik yang kami usulkan," tegasnya.

Di sisi lain, Yusuf mengatakan, RDK merupakan program UGM yang sudah berlangsung sejak lama.

Ia menyebut RDK sudah menjadi tradisi UGM yang sampai saat ini terus dirawat.

"Kami mengidamkan masjid ini bukan hanya menjadi satu ruang terbangunnya spiritualitas, tetapi juga terbangunnya intelektualitas," ujarnya.

Sehingga, lanjut dia, topik-topik yang diusung dalam RDK UGM ini tidak hanya berkaitan dengan teologi keagamaan Islam, tetapi juga berkaitan dengan aspek sosial kemasyarakatan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved