Sabtu, 4 Oktober 2025

Sritex Pailit

Ribuan Karyawan Sritex Bisa Kerja Lagi Meski Sudah di-PHK, Permanen Atau Cuma Sementara?

Para karyawan Sritex yang terkena PHK akan dipekerjakan dalam 2 minggu ke depan karena sudah ada investor yang berminat menyewa aset perusahaan.

|
Penulis: Rifqah
HO/dok Sritex
SRITEX TUTUP - Foto tangis haru dan kesedihan karyawan Sritex tidak bisa terbendung saat Komisaris Utama sekaligus Presiden Direktur Sritex, HM Lukminto, Jumat (28/2/2025) turun langsung menemui para karyawan yang selama ini menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan. Para karyawan Sritex yang terkena PHK akan dipekerjakan dalam 2 minggu ke depan karena sudah ada investor yang berminat menyewa aset perusahaan. 

"Untuk saat ini sih hanya sementara untuk investor ini (yang sewa alat berat Sritex) ya, karena kita kan enggak tahu nanti pemenang lelangnya siapa. Mungkin nanti bisa dilanjutkan," ucap Nurma. 

Untuk diketahui, pabrik PT Sritex Tbk yang berada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, resmi berhenti beroperasi pada Sabtu (1/3/2025).

Anak perusahaan Sritex Group pun juga terimbas kondisi pailit itu. 

Akibatnya, karyawan PT Sritex terkena PHK per 26 Februari dan terakhir bekerja pada Jumat, 28 Februari 2025. 

Total ada lebih dari 10.000 orang karyawan Sritex Group terkena PHK yang terjadi pada Januari dan Februari 2025.

Berapa Banyak Utang Sritex hingga Diputuskan Pailit?

Pendapatan yang payah selama beberapa tahun terakhir membuat PT Sritex kesulitan membayar hutang yang jumlahnya sangat besar.

Dikutip dari Kompas.com, perusahaan diketahui harus menanggung utang sebesar 1,597 miliar dollar AS atau dirupiahkan setara Rp25 triliun (kurs Rp 15.600).

Jumlah utang tersebut lebih besar dari aset yang dimiliki Sritex, yakni hanya 617,33 juta dollar AS atau sekitar Rp9,65 triliun.

Dengan kata lain, jumlah aset Sritex tak ada setengah dari jumlah utang perusahaan.

Kondisi itu pun semakin diperparah dengan kinerja penjualannya yang merosot.

Merujuk pada Laporan Keuangan Konsolidasi Interim 30 Juni 2024 yang dirilis di situs resmi perseroan, operasional Sritex pun boncos.

Pasalnya, beban lebih besar dibandingkan dengan total penjualannya.

Dalam laporan keuangan terbarunya, perusahaan hanya bisa mencatatkan penjualan sebesar 131,73 juta dollar AS pada semester I 2024.

Jumlah tersebut turun dibandingkan periode yang sama pada 2023 yakni 166,9 juta dollar AS.

Di sisi lain, beban penjualannya lebih besar yakni 150,24 juta dollar AS. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved