Ribuan Petani di Jateng dan Jatim Perkuat Ketahanan Pangan Nasional dengan Dukungan GSN
Menurut Bobby, dukungan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang akan diperluas ke daerah lain, sebagai bagian dari program Asta-Cita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur semakin memperkuat ketahanan pangan nasional melalui dukungan dari Gerakan Solidaritas Nasional (GSN).
Sebanyak 200 unit paddy reaper (mesin pemanen padi) diserahkan kepada 8.000 petani di Wonogiri, Jawa Tengah dan Ponorogo, Jawa Timur, guna mendukung efisiensi pertanian.
Sekretaris Jenderal GSN, Bobby Gafur Umar, menegaskan bahwa bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, profitabilitas, dan kualitas hasil pertanian.
Hal itu disampaikan Bobby saat Panen Raya di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025).
"Modernisasi pertanian sangat bermanfaat selain akan menghemat waktu dan tenaga dalam proses panen juga mampu mengurangi kehilangan hasil panen, menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas, serta menghasilkan panen yang lebih berkualitas,” ujar Bobby dalam keterangan pers dikutip Sabtu (1/3/2025).
Menurut Bobby, dukungan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang akan diperluas ke daerah lain, sebagai bagian dari program Asta-Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Antusiasme masyarakat Indonesia untuk saling membantu sangat luar biasa. Ini menjadi modal sosial yang sangat penting untuk meningkatkan solidaritas kemanusiaan," lanjutnya.
Baca juga: Pengamat Sarankan Pemerintah Moratorium Program MBG: agar Pelaksanaannya Lebih Sempurna
Dari 200 unit mesin yang disalurkan, 120 unit diberikan kepada petani di Wonogiri, dan 80 unit untuk petani di Ponorogo. Mesin pemanen padi ini, yang bekerja sama dengan perusahaan swasta, mampu menggarap hingga 1.000 hektar lahan, menghemat waktu dan tenaga, serta menekan biaya produksi.
"Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh petani penerima langsung, tetapi juga oleh sekitar 8.000 anggota keluarga mereka," jelas Bobby.
Selain itu, para petani akan mendapatkan pelatihan untuk merawat dan mengelola mesin tersebut dengan baik, guna memastikan keberlanjutan dan efektivitas penggunaan alat tersebut di masa depan.
Gerakan Solidaritas Nasional Tumbuh Pesat
Ketua Umum GSN, Rosan Roeslani, dalam deklarasi gerakan ini, menjelaskan bahwa GSN memiliki tiga keunggulan utama.
Pertama, GSN memiliki kemampuan untuk berkembang pesat dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat dan negara.
"GSN dibina langsung oleh Presiden ke-8 RI dan berisi seluruh elemen kekuatan bangsa," tambahnya.
Baca juga: Ketua Umum HKTI Fadli Zon: Minat Milenial Jadi Petani Menurun, Tantangan Sektor Pertanian Indonesia
Kedua, kekuatan utama GSN ada pada gagasan dan jaringan yang dimilikinya.
"Kami berharap GSN bisa menjadi organisasi yang otonom dalam memperjuangkan kebutuhan dan harapan masyarakat," kata Rosan.
Ketiga, GSN berkomitmen untuk tumbuh dan mengakar di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui inisiatif ini, GSN berharap bisa terus mendukung ketahanan pangan Indonesia, serta memperkuat solidaritas sosial di masyarakat, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada kemajuan ekonomi nasional.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
petani
ketahanan pangan nasional
Rosan Roeslani
Gerakan Solidaritas Nasional
SDG02-Tanpa Kelaparan
Bikin Rugi Petani Lokal, DPR Larang Masyarakat Konsumsi Gula Kristal Rafinasi |
![]() |
---|
Bapanas Ungkap Gula Petani Belum Terserap Sebanyak 21 Ribu Ton |
![]() |
---|
Gubernur Bobby: Petani Hutan Adalah Penopang Ekonomi Sumatra Utara |
![]() |
---|
Kementan Pastikan Stok Pupuk Subsidi Aman, Percepatan Tanam Bisa Berjalan Tepat Waktu |
![]() |
---|
Kisah Inspiratif Bhabinkamtibmas Polwan di Karanganyar yang Rajut Harapan Bersama Petani Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.