Minggu, 5 Oktober 2025

Korupsi di PT Timah

Sengkarut Tata Niaga Timah Akibat Ketidakjelasan Regulasi Korbankan Ekonomi Rakyat Babel

imbas perkara korupsi tata niaga timah di wilayah IUP PT Timah Tbk disebut berdampak terhadap perekonomian lokal dan nasional.

|
Editor: Wahyu Aji
Handout/IST
KORUPSI TIMAH - Sejumlah narasumber yang hadir dalam diskusi bertajuk “Seminar Dampak Hukum, Sosial dan Ekonomi Bagi Masyarakat Bangka Belitung Akibat Perkara Korupsi Tata Niaga Timah Di Wilayah IUP PT. Timah Tbk, Tahun 2015-2022,” yang digelar Ikatan Alumni Universitas Bangka Belitung, Jumat (14/02/2025). 

Sementara dari perspektif ekonomi, diantaranya imbas perkara korupsi tata niaga timah di wilayah IUP PT Timah Tbk terhadap perekonomian lokal dan nasional, perubahan pola investasi dan ketidakpastian pasar, serta strategi pemulihan ekonomi bagi masyarakat terdampak dan langkah konkret yang dapat diambil pemerintah daerah.

Sedangkan dari perspektif statistik membahas data empiris mengenai perubahan kondisi sosial ekonomi pascaperkara korupsi tata niaga timah, tren pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung sebelum dan sesudah kasus tersebut muncul, serta proyeksi dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah.

Terdampaknya ekonomi di Bangka Belitung pascabergulirnya kasus itu disuarakan pula oleh Koordinator Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Bangka Belitung (FEB UBB), Reniati.

"Memang tak bisa dipungkiri bahwa pengaruhnya sangat signifikan. Karena fokus di Babel ini adalah industri pengolahan timah, maka terhentinya kegiatan ini berdampak pada perdagangan dan lain-lain," ujar Reniati.

Untuk mengatasi hal ini, Reniati menyatakan pemerintah pusat harus segera menentukan arah tata kelola timah Bangka ini mau seperti apa.

"Kalau mau dihilirisasi, maka harus jelas hilirisasinya seperti apa? Jangan biarkan masyarakat jadi korban," ujarnya.

Senada, Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Kepulauan Babel, Oktarizal, ekonomi Babel mengamini pelemahan ekonomi tersebut. 

"Karena masyarakat Babel sangat bergantung pada usaha pertambangan tersebut. Kalau saya bandingkan jumlah tabungan masyarakat sebelum dan sesudah mencuatnya kasus timah berubah drastis. Karena ketika mereka bekerja di industri timah mereka bisa memperoleh upah hingga Rp 3,3 jutaan per bulan, tapi di sektor lain mereka hanya dapat Rp 2 sampai 3 jutaan saja," kata Oktarizal.

Dia menambahkan terpuruknya sektor industri timah juga sangat berpengaruh pada sektor lain, salah satunya sektor otomotif.

Baca juga: Vonis Harvey Moeis Diperberat Jadi 20 Tahun Penjara, Aktor Penting Korupsi Timah

"Pada tahun 2021 lalu, pertumbuhan kepemilikan motor atau mobil bisa mencapai dua digit, tapi setelah kasus ini mencuat malah pertumbuhannya jadi minus," paparnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved