Sabtu, 4 Oktober 2025

Pagar Laut 30 Km di Tangerang

Pengakuan Ipar soal Pekerjaan Arsin sebelum Jadi Kades Kohod: Tukang Gali Lumpur, Makelar Tanah

Ipar mengungkapkan sebelum menjabat Kades Kohod, Arsin bekerja sebagai buruh harian lepas yakni tukang gali lumpur di tambak.

Penulis: Nuryanti
KOMPAS.com/Acep Nazmudin
KADES KOHOD ARSIN - Kepala Desa Kohod, Arsin saat meninjau area laut yang memiliki SHGB dan SHM, di Desa Kohod, kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025). Ipar mengungkapkan sebelum menjabat Kades Kohod, Arsin bekerja sebagai buruh harian lepas yakni tukang gali lumpur di tambak. 

Arsin kemudian mengikuti pemilihan Kepala Desa Kohod.

Awalnya, upaya Arsin untuk memimpin Desa Kohod pun gagal.

Namun, akhirnya Arsin terpilih menjadi Kades sejak 2021.

Kades Arsin Dijuluki Monster

Sementara itu, seorang warga bernama Nisa (bukan nama asli) yang tinggal di dekat Kantor Desa Kohod mengatakan, Arsin memang sudah jarang terlihat di kantor sejak kasus pagar laut menghebohkan publik.

Sejak menjabat pada 2021, Arsin dikenal sebagai sosok yang arogan dan tak segan memaksa warga untuk mengikuti perintahnya.

Jika tidak diikuti, Arsin disebut tak segan mengerahkan preman hingga tukang pukul.

"Di mata warga Kohod, Arsin seperti monster."

"Apa pun yang dia bilang harus diikuti warga. Arogan," kata Henri Kusuma, penasihat hukum warga korban pagar laut kepada Tribunnnews.com.

Baca juga: Merasa Difitnah, Kades Kohod Arsin Laporkan Media ke Dewan Pers atas Dugaan Pemberitaan Hoaks

KADES KOHOD ARSIN - Kepala Desa Kohod, Arsin, menumpangi sepeda motor dengan dikawal sejumlah orang saat menghindari wawancara wartawan usai debat dengan Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid, di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025). Terkini, keluarga dan kelompok penentang mengungkap latar belakang hingga hobi Arsin.
KADES KOHOD ARSIN - Kepala Desa Kohod, Arsin, menumpangi sepeda motor dengan dikawal sejumlah orang saat menghindari wawancara wartawan usai debat dengan Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid, di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025). Terkini, keluarga dan kelompok penentang mengungkap latar belakang hingga hobi Arsin. (Kompas.com/Acep Nazmudin)

Saking arogannya, Arsin disebut sangat percaya diri tidak akan bisa ditangkap oleh siapapun dalam kasus pagar laut.

Hal itu juga dikatakan oleh Arsin dan para antek-anteknya saat menemui Henri dan tim beberapa waktu yang lalu.

“Dia bilang sambil tangan sambil menepuk dada kiri, ‘Enggak ada yang bisa penjarain gue, sekalipun presiden.’ Itu yang dia katakan,” ujar Henri menirukan ucapan Arsin.

Adapun sebelum masalah pagar laut ini muncul, Henri mengatakan dua orang suruhan Arsin sempat mendatanginya dan meminta agar masalah ini tidak dibawa lebih jauh, bahkan menawarkan ganti rugi tanah warga yang terdampak.

Namun, setelah laporan banyak yang masuk, Arsin dan sekretaris desanya, Ujang Karta, justru menghindar dan menolak bertemu.

"Ketika saya ajak ketemu, mereka tidak mau. Kami sudah lapor ke banyak tempat. Saya bilang, sudah terlambat, sebentar lagi Arsin akan jadi tersangka," ungkap Henri.

Mengenai pengakuan dari Henri Kusuma ini, Tribunnews.com masih berusaha meminta tanggapan dari Arsin.

Ditemukan Indikasi Korupsi

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved