Wawancara Eksklusif
VIDEO EKSKLUSIF Jika Ditawari Kursi Menteri, Gus Addin Pilih Terima atau Tolak? Ini Jawabannya!
sudah diberi amanah. Dan waktunya gak banyak. Cuma 5 tahun. Ya sudah saya kerjakan maksimal. Nah soal yang lain-lain, itu bonus aja lah.
Yang kedua. Kami juga ini dalam rangkaian kegiatan Harlah Ansor juga. Jadi Ansor kan akan berumur 91 tahun tepat pada tanggal 24 April 2025. Jadi. Ini bagian dari rangkaian. Apa namanya aksi kemanusiaan, kebangsaan juga menjelang Harlah.

Cuman banyak kritik loh Gus. Seolah-olah GP Ansor ini. Lebih dekat dengan kelompok-kelompok non-islam atau non-muslim. Ya kan. Dan justru dengan kelompok Islam yang lain malah kurang dekat. Gimana Gus Addin menjawab kritik ini ya?
Soal kenapa kemudian. Sebenarnya begini. Mungkin ini memang kami akan coba perbaiki manajemen media sosial ya. Harus dipahami bhwa gerakan Ansor ini kan selain kebangsaan. Kemasyarakatan, kemanusiaan, juga tentunya keagamaan. Nah mungkin memang karena yang paling tanda petik ya bisa menjadi news kadang-kadang, orang membincang soal sisi ini. Sehingga mungkin aktivitas keagamannya gak muncul.
Padaha apa namanya tidak pernah mengenal lelah, mengenal waktu, mengenal jam misalnya bagaimana kami berjibaku terus menerus bersama Nahdlatul Ulama. Setiap ada kegiatan keagamaan misalnya. Bahkan yang jadi kepala daerah pun, ini ada cerita unik nih. Jadi kalau dia kepala daerah misalnya Bupati atau Wali Kota. Begitu ngundang Kiai, kita. pada saat sambutan pertama sebagai pemerintah daerah. Dia pakai seragam dinas. Tapi habis itu masuk ke dalam pakai Banser. Begitu Kiainya tampil dia berdiri di sampingnya sebagai ngepam Banser. Jadi ngepamnya lebih lama bisa dua kali lipat daripada sebagai kepala daerah dengan pakaian dinas. Belum lagi yang lain-lain. Tentu sebentar lagi bulan Ramadan.
Kita juga selain kemanusiaan. Ini juga tentu ada keagamaan. Jadi sebenarnya ini. Sesuatu hal yang biasa. Berimbangnya kegiatan keagamaan dengan kemanusiaan.
Orang sering menghubungkan sikap dari GP Ansor, Banser ini dengan sikap tolerannya Gus Dur. Karena Imlek ini jadi hari libur nasional dan boleh dirayakan secara terbuka kan pada waktu KH Abdurrahman Wahid menjadi Presiden. Apakah itu juga menginspirasi GP Ansor?
Sikap dari Gus Dur ini yang boleh dibilang ini adalah satu terobosan ketika beliau menjadi Presiden Republik Indonesia. Jadi tentu itu menjadi inspirasi dan terobosan bagi kita.
Yang kedua juga sebagaimana kita pahami bahwa Imlek ini kan bukan soal agama. Soal budaya. Karena dalam Tionghoa sendiri kan semuanya juga macam-macam agamanya dan semuanya juga merayakan Imlek kan. Dan menurut kami juga. Seperti "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina." Itu juga menandaskan bahwa memang peradaban sebuah bangsa tertua, yang sangat maju juga ada di sana. Bahkan peradaban tertua kan Cina, 10 ribu tahun sebelum Masehi dibanding peradaban-peradaban yang lain. Nah jadi satu soal budaya sebenarnya. Tidak ada masalah dengan soal agama.
Alhamdulillah kemudian Gus Dur sudah menjadi inspirator bagi kami semua. Dan saya berharap bahwa di kelompok-kelompok yang lain juga lahir Gus Dur Gus Dur baru ya. Di banyak agama segala macam. Sehingga agama itu bukan memisahkan sekat-sekat bangsa ini. Tapi justru memperkuat.
Coba dijelaskan, diklarifikasi. Bahwa Imlek tahun 2025 ini agak berbeda terasa kurang meriah karena ada beberapa fenomena yang mengikuti sebelumnya. Satu. Isu pagar laut. Yang kemudian menjadikan seolah-olah ada sentimen yang bersifat SARA. Kebetulan pagar laut itu hubung-hubungan dengan proyek PIK, lalu proyek strategis nasional. Dan kebetulan juga di tengah hiruk pikuk ini ada pertemuan sejumlah ulama dan seterusnya. Anda melihatnya bagaimana?
Ya itu juga yang memang kita wanti-wanti ya. Pengalaman tahun 1998 itu pengalaman yang sangat kelam sekali bangsa ini. Tentu lukanya gak mudah disembuhkan. Saya harap itu tidak terjadi.
Yang kedua adalah tentu soal bisnis ranah PIK segala macam tanah soal apa kemarin? Pencabutan pagar ya. Itu adalah ranah bisnis yang berbeda. Dengan ranah sosial. Apalagi dikaitkan dengan soal lintas agama, lintas budaya ya. Mudah-mudahan dan tentu jangan sampai itu terjadi.
Kita juga menyuarakan, bahwa sudahlah, PR bangsa ini masih banyak. Kalau kita kembali kepada masalah-masalah yang sudah pernah terlewat dan juga tentu ini juga bagi orang yang mungkin ya "suka kegaduhan" atau apa segala macam juga. Kemudian mengaitkan soal-soal. Jangan sampai terjadi.
Nah dalam soal ini tentu Ansor, kemudian Banser pada posisi Bangsa ini dasarnya adalah kerukunan. Bangsa ini dasarnya heterogen. Maka tidak boleh satu dengan yang lain saling menyakiti, saling menegasikan. Kita harus jaga semuanya. Soal bisnis, soal bisnis. Soal politik, soal politik. Tapi kebersamaan lintas ras, lintas suku, agama harus tetap menjadi pondasi kekuatan nasional sampai kapanpun.
Tentu sebagai sebuah Organisasi kepemudaan yang gede ini. Pengaruhnya besar. Tentu mengikuti perkembangan soal belakangan muncul melon LPG 3 Kg. Lalu kemudian ada pengetatan anggaran. Gus Addin sebagai pemimpin ini ngikuti gak Gus isu-isu belakangan ini, yang menjadi menarik perhatian masyarakat?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.