Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Terjunkan 1.394 Personel Gabungan Kawal Aksi Demo di Depan DPR Pagi Ini

Ada demo di DPR Senin (3/2/2025) dari Aliansi Honorer R2 dan R3 Indonesia sebanyak 1.394 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan. 

TRIBUNNEWS/Irwan Hermawan
DEMO DI DPR - Sejumlah kendaraan pengamanan siap siaga di kompleks DPR RI Kamis (22/8/2024) untuk mengawal aksi demo. Ada demo di DPR Senin (3/2/2025) dari Aliansi Honorer R2 dan R3 Indonesia sebanyak 1.394 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan. Sementara pengalihan arus lalu lintas sifatnya situasional. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menerjunkan sebanyak 1.394 personel gabungan guna mengamankan aksi penyampaian pendapat dari Aliansi Honorer R2 dan R3 Indonesia di depan Gedung DPR RI Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).

"Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari Aliansi Honorer R2 dan R3 Indonesia, kami melibatkan 1.394 personel gabungan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin (3/2/2025).

Personel gabungan itu terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. 

Mereka ditempatkan di sejumlah titik sekitar Gedung DPR RI.

Pengamanan juga dilakukan untuk mencegah massa aksi masuk ke dalam Gedung DPR RI.

Pengalihan arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI bersifat situasional. 

Susatyo menyebut, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.

Dia mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.

Susatyo mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

"Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas sekitaran Gedung DPR RI," ucap Susatyo.

Baca juga: Klarifikasi Menteri Satryo soal Demo di Kemendiktisaintek yang Kini Berakhir Damai

Lebih lanjut, Susatyo menyebut personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya.

Diketahui, pengesahan regulasi terkait pengangkatan tenaga honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) paruh waktu masih menimbulkan polemik.

Pasalnya mayoritas tenaga honorer baik jabatan guru, tenaga kesehatan hingga teknis menolak diangkat sebagai paruh waktu.

Lewat aksi demo mereka berharap Pemerintah bisa merevisi kebijakan terkait pengangkatan sebagai PPPK paruh waktu.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved