Sabtu, 4 Oktober 2025

Hasto Kristiyanto dan Kasusnya

KPK Pamer Tangani 100 Perkara Usai Disindir Megawati Tak Ada Kerjaan Lain karena Ubrek-ubrek Hasto

KPK merespons sindiran dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menilai KPK tak ada kerjaan lain karena hanya mengurus kasus Hasto Kristiyanto.

Kolase Tribunnews
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu menjawab sindiran Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyebut KPK tak ada kerjaan lain karena dinilai hanya mengurus kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saja. 

"Karena kan sebenarnya banyak yang sudah tersangka, tapi meneng wae (diam saja)," kata Megawati dalam pidatonya di HUT ke-52 PDI-P di Sekolah Partai PDI-P, Jakarta Selatan, Jumat.

Lebih lanjut, Megawati menilai KPK memiliki banyak sekali tersangka lain yang belum diproses.

Namun, nyatanya KPK masih belum menetapkan tersangka lain hingga saat ini.

Megawati juga mengungkap dirinya sampai membaca koran untuk mengetahui apakah KPK sudah menetapkan tersangka lain atau belum.

"Kalau buka koran, 'mungkin ada tambahan' (tersangka). Enggak ada. Tadi saja sebelum ke sini yo ngono, eh kali-kali sopo ngono yang rentep-rentep iku lho, kan akeh."

"Entar kalau saya yang ngomong, hehe ini tidak sopan. Masa kalian gitu saja takut? Sebenarnya takut tuh opo? Saya kan sudah ngomong itu ilusi," ungkap Megawati.

Politikus Senior PDIP Minta Prabowo Perbaiki Penegakan Hukum

Sementara itu, Politikus Senior PDIP, Emir Moeis, meminta kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk segera memperbaiki tata kelola negara dan sistem reformasi hukum di Indonesia.

Emir beralasan, agar tak ada lagi praktik-praktik yang digunakan aparat untuk melakukan kriminalisasi terhadap siapa pun. 

"Makanya saya mengimbau betul nih ke Presiden terpilih yang baru, Pak Prabowo nih, benahin cepat-cepat ketatanegaraan dan hukum kita," kata Emir usai menghadiri peringatan HUT ke-52 Partai di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat malam.

Dia pun meminta agar di era Presiden ke-8 tidak lagi terjadi kriminalisasi dalam penetapan tersangka, termasuk pada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Emir juga menyinggung kasus dugaan suap yang pernah menjerat dirinya terkait Konsorsium Alstom Power Incorporated dalam proyek pembangunan PLTU Tarahan di Lampung.

"Tatkala politik dan hukum bisa dipermainkan. Saya gimana, orang enggak jelas dari Amerika tiba-tiba bilang kasih suap ke saya."

"Enggak pernah tahu-menahu, orang yang dibilang disebut juga enggak pernah muncul, dipanggil saksi enggak datang. KPK juga diam saja," jelasnya.

Meski begitu, mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Gerakan Pemuda Marhaenis ini menegaskan lembaga penegak hukum seperti KPK maupun Polri tetap dibutuhkan di Indonesia. 

Namun, dia meminta Presiden Prabowo untuk menata lagi KPK dan Kepolisian agar menjadi lembaga yang profesional dan tak terimbas politik.

Baca juga: Profil AKBP Rossa Purbo, Penyidik KPK Ditantang Ketum PDIP Megawati Terkait Kasus Hasto

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved