PDIP Santer Dikabarkan Bakal Gabung Pemerintah, Cak Imin: Yang Paling Penting Kolaborasi
Meskipun tak menanggapi secara spesifik mengenai hal itu, Cak Imin mengatakan yang paling penting dalam pemerintahan bisa mengambil peran produktif.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merespons soal posisi PDIP yang disebut tetap bekerjasama dengan pemerintahan Prabowo Subianto meski tak menempatkan kadernya di kabinet.
Meskipun tak menanggapi secara spesifik mengenai hal itu, Cak Imin mengatakan yang paling penting dalam pemerintahan bisa mengambil peran produktif.
Baca juga: HUT ke-52, PDIP Hadapi Tantangan Besar: Sekjen Jadi Tersangka, Jabatan Megawati Digoyang
"Ya tentu saya tidak dalam kapasitas mengomentari siapapun," kata Cak Imin di TMPN Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (11/1/2025).
Menurutnya, semakin banyak partai politik yang bekerjasama justru rakyat semakin terbantu.
Baca juga: Isu Pergantian Megawati di PDIP: Puan Maharani Beri Penjelasan
"Hari ini politik yang paling penting adalah kolaborasi, produktif, dan membantu seluruh masyarakat untuk mendapatkan hak-haknya," tandasnya
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyampaikan keputusan partainya bergabung koalisi Indonesia maju (KIM) atau tidak akan diputuskan setelah Kongres PDIP VI pada April 2025 mendatang.
Penegasan tersebut disampaikan Puan seusai menghadiri perayaan HUT PDIP ke-52 tahun di Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat (10/1/2025) malam.
"Kita lihat nanti setelah Kongres," ujar Puan saat menjawab kemungkinan PDIP gabung KIM.
Puan menjelaskan hubungan Ketua Umum PDIPMegawati Soekarnoputri dan Presiden RI Prabowo Subianto selama ini berlangsung baik. Bahkan, kata dia, hubungan keduanya sudah terjalin dari sejak lama.
"Hubungan silaturahmi dan hubungan kekeluargaan antara Ibu Mega dengan Pak Prabowo sudah berjalan jauh-jauh lama sebelumnya. Jadi, hubungan itu tetap berjalan dengan baik," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri membantah hubungannya dengan Presiden RI, Prabowo Subianto sedang dalam kondisi tidak baik. Dia memastikan kabar tersebut tidak benar.
Penegasan tersebut disampaikan Megawati saat perayaan HUT PDIP ke-52 tahun di Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat (10/1/2025) sore.
"Pak Prabowo, orang mikir saya sama Pak Prabowo musuhan apa enggak, enggak kok," ujar Megawati dalam pidato sambutannya.
Namun, Megawati tidak menampik dirinya tidak rela mengenai kondisi yang terjadi oleh sejumlah kadernya. Dia pun meyakini Prabowo tidak akan rela melihat anak buahnya diperlakukan tidak baik.
"Saya bilang 'mas kita kan boleh dong saya Ketum kamu Ketum. Kalau kamu dibegitukan melihat anak buah kamu dibegitukan apa rasanya sebagai ketum' pasti perasaan kita sama," jelasnya.
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati 52 RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, Perampasan Aset Tidak Masuk? |
![]() |
---|
Profil Hendrar Prihadi, Politisi PDIP Dicopot Prabowo dari Jabatan Kepala LKPP, Partai Tak Masalah |
![]() |
---|
Hendrar Prihadi Dicopot Sebagai Kepala LKPP, PDIP Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Pergantian Menkeu dan Pemindahan Dana Rp 200 T ke Himbara Pengaruhi Psikologi Pasar |
![]() |
---|
Banggar DPR Minta Rp200 Triliun Dana Pemerintah di Himbara Tidak Dialokasikan ke Korporasi Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.