Selasa, 30 September 2025

Ormas Kelola Tambang

Tok! Gugatan Peraturan Ormas Keagamaan Dapat Jatah Izin Tambang Ditolak MK, Begini Alasannya

Dalam perkara ini pemohon mendalilkan, penawaran prioritas wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK) kepada ormas yang belum punya pengalaman

Tribunnews.com/ Ibriza Fasti Ifhami
Sidang PHPU Pilpres 2024 di ruang sidang pleno gedung MK, Jakarta, pada Kamis (23/3/2024). Ketua MK Suhartoyo menegur Kuasa Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU), dalam persidangan. 

“Berdasarkan uraian pertimbangan hukum di atas, menurut Mahkamah frasa secara prioritas dalam Pasal 6 ayat (1) UU Minerba harus dipahami sebagai instrumen afirmatif yang dirancang untuk mencapai tujuan strategis nasional dalam pengelolaan sumber daya mineral dan batubara,” ungkap Hakim Konstitusi Ridwan Mansyur.

Atas dasar uraian pertimbangan hukum tersebut, dalil pemohon yang menyoal penawaran WIUPK secara prioritas akan berdampak pada kerusakan lingkungan adalah dalil yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Ilustrasi tambang nikel
Ilustrasi tambang nikel (Kontan)

Dalam dalil lainnya, pemohon menyoal norma Pasal 6 ayat (1) huruf j UU Minerba bertentangan dengan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 karena memberikan kewenangan yang terlalu luas kepada pemerintah untuk memberi penawaran izin tambang prioritas kepada ormas keagamaan sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Namun, MK menilai dalil pemohon tidak berkaitan dengan konstitusionalitas norma Pasal 6 ayat (1) huruf j UU Minerba. Lantaran hal itu merujuk pada legalitas aturan pelaksana UU Minerba yakni PP 25/2024, yang bukan jadi ranah kewenangan Mahkamah untuk menilai.

“Telah ternyata ketentuan norma Pasal 6 ayat (1) huruf j UU Minerba telah sesuai dengan prinsip dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” kata Arsul Sani.

Baca juga: Tak Terima Didemosi 8 Tahun Akibat Kasus Pemerasan DWP, 2 Pejabat Ditresnarkoba PMJ Ajukan Banding

Diberitakan, pemberian izin pengelolaan tambang untuk ormas khususnya ormas keagamaan merupakan kebijakan saat kepimpinan Presidne Joko Widodo (Jokowi).

Presiden Jokowi meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

PP itu memberikan wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK) dengan prioritas kepada Ormas Keagamaan.

Dilansir dari salinan resmi PP Nomor 25 yang diunggah di laman resmi Sekretaris Negara, Jumat (31/5/2024) aturan tersebut diteken pada 30 Mei 2023.

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved