Jumat, 3 Oktober 2025

Akademisi Beberkan Kondisi Masyarakat dan Upaya Pemerintah Atasi Gizi Warga Pascakemerdekaan

Pascakemerdekaan, kondisi gizi masyarakat Indonesia sungguh memprihatinkan. Kemiskinan dan kelaparan masih banyak

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
istimewa
Berawal dari NV Saridele di tahun 1955 yang  kini dikenal dengan Sarihusada dulunya menjadi perusahaan susu pertama di Indonesia    

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persoalan gizi masih menjadi tantangan Indonesia sampai saat ini.

Namun, bagaimana kondisi kondisi gizi masyarakat Indonesia pascakemerdekaan?

Dosen Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Sri Margana mengatakan, keadaan Indonesia pascakemerdekaan sungguh memprihatinkan.

Baca juga: Kabar 2 Anak Dianiaya Orangtua Angkat di Jakut, Dokter Pulihkan Gizi dan Psikolog Hilangkan Trauma

“Kondisi masyarakat Indonesia di awal kemerdekaan cukup memprihatinkan, kemiskinan dan kelaparan masih banyak ditemukan di Jawa," kata Sri kepada wartawan, 

Tidak jarang masyarakat makan bongkol pisang, juga ketela pohon, apa saja yang bisa dimakan di masa itu.

"Hingga akhirnya di tahun 1950 didirikan Lembaga Makanan Rakyat membantu masyarakat mengakses makanan yang sehat," kata Sri Margana.

Pemerintah Indonesia terus berusaha meningkatkan sumber daya manusia di bidang kesehatan, mulai dari mendirikan fakultas kedokteran hingga mendapat bantuan tenaga ahli .

"Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan tenaga ahli di bidang kesehatan, pemerintah Indonesia mulai menggagas pendirian pabrik susu pertama untuk atasi masalah nutrisi di masyarakat, terutama anak Indonesia," katanya.

Gusti Kanjeng Ratu Hayu, putri Keempat Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, kakeknya, Sri Hamengkubuwono IX pada tahun 1955, Hamengkubuwono IX menyediakan lahan untuk keberadaan pabrik NV Saridele.

"Pertimbangannya adalah saat itu Yogyakarta memiliki pasokan dan kualitas kedelai yang cukup," katanya.

Setelah beberapa tahun berjalan, Hamengkubuwono IX juga melihat bahwa prospek pabrik ini cukup baik, jadi tidak hanya lahan untuk pabrik, disediakan juga lahan untuk penanaman dan pembibitan kedelai.

Berdirinya pabrik NV Saridele atau saat ini Sarihusada dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, petani kedelai mendapat pendapatan yang stabil sehingga berdampak positif pada ekonomi.

Baca juga: Pakar Kesehatan Ingatkan Unsur Gizi Ini Harus Ada dalam Program Makan Gratis

Produktivitas pabrik juga sangat baik, sampai menghasilkan 300 ton susu, 100 ton diantaranya dijual langsung ke masyarakat selama tahun 1957.

"Harapannya, sejak dirintis di tahun 1954, semoga SGM dapat terus eksis dan memberikan kualitas yang terbaik dengan harga yang terjangkau”, ungkap Gusti Hayu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved