Kamis, 2 Oktober 2025

Mahkamah Agung Gelar Kegiatan MA Peduli, Ketua Kamar TUN Bantah Terima Duit Cukong

Yulius juga menekankan agar para hakim terus terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. Sebab, kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian MA

Penulis: Glery Lazuardi
Istimewa
Mahkamah Agung Peduli (MA Peduli) dipimpin Ketua Kamar Tata Usaha Negara MA Yulius menggelar bakti sosial di wilayah Boyolali dan Ungaran, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2024). 

Mahkamah Agung Gelar Kegiatan MA Peduli, Ketua Kamar TUN Bantah Terima Duit Cukong

TRIBUNNEWS.COM - Mahkamah Agung Peduli (MA Peduli) dipimpin Ketua Kamar Tata Usaha Negara MA Yulius beserta relawan kembali menggelar bakti sosial.

Pada Minggu (4/8/2024) ini, bakti sosial digelar di wilayah Boyolali dan Ungaran, Jawa Tengah.

Kegiatan bakti sosial MA Peduli di Boyolali diselenggarakan berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah.

Dalam kegiatan tersebut, MA Peduli bersama Baznas Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan UMKM Bidang Usaha Boga Bagi Warga Desa Miskin Ekstrim di Daerah Jawa Tengah.

MA Peduli yang diinisiasi Yulius telah ke beberapa daerah. Bahkan, Yulius diminta hadir untuk memberikan bantuan secara langsung. Seperti saat hadir pada acara MA Peduli di Jawa Tengah dengan membuka pelatihan UMKM.

Dalam sambutannya, Yulius berharap dengan pelatihan tersebut bisa meningkatkan kemampuan peserta pelatihan dalam bidang usaha boga yang diharapkan akan meningkatkan taraf ekonomi peserta.

"Ke depan jangan ada lagi istilah miskin ekstrim di mana pun, termasuk di Jawa Tengah," kata Yulius, dalam keterangannya, Minggu (4/8/2024).

Baca juga: Dalam Waktu Dekat Bawas MA Periksa Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur

Yulius juga menekankan agar para hakim terus terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. Sebab, kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian MA dan diharapakan mendekatkan MA ke masyarakat.

"Hakim perlu menjaga hati, melembutkan nurani agar tidak terlempar dari masnyarakat," ujarnya.

"Kami ingin lebur dengan masyarakat, merasakan denyut nadi bahagia dan nestapanya masyarakat. Kami ingin duduk makan bersama lesehan dengan saudara kita secara ekonomi miskin," tambah Yulius.

Yulius juga mengatakan, jika seorang hakim pikiran dan jiwanya harus hidup di tengah masyarakat.

"Hakim harus hidup pikiran dan jiwanya di tengah masyarakat", pungkas Hakim Agung kelahiran Bukittinggi itu.

Dalam kesempatan tersebut, ia mewakili MA Peduli menyerahkan bantuan berupa peralatan memasak pada peserta pelatihan sekaligaus membuka acara pelatihan.

Kegiatan pelatihan itu dipusatkan di Asrama Haji Donohudan Boyolali dengan melibatkan lebih dari seratus orang peserta dari berbagai desa di Jawa Tengah.

Dalam acara tersebut turut hadir Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Darodji; Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan Pemprov Jawa Tengah; Ketua Pengadilan Tinggi Semarang, Charis Mardiyanto; dan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang, Zulkarnain.

Selain itu, hadir para ketua pengadilan di wilayah Jawa Tengah dan insan MA Peduli yang berasal dari Jakarta, Bandung dan Semarang.

Baca juga: Viral Polisi Kritik Atasan karena Potong Hak Anak Buah, Mohon Bantuan Kapolri Listyo Sigit

Setelah melakukan kegiatan di Boyolali, MA Peduli bertolak ke Ungaran Jawa Tengah, untuk kembali memberikan bantuan ke Panti Asuhan Manarul Mabrur.

Di Panti Asuhan Manarul Mabrur yang menampung lebih dari 70 anak, MA Peduli menyerahkan bantuan berupa paket sembako dan susu untuk anak-anak dan uang tunai yang secara langsung diterima oleh Rois Bawono Hadi Pengasuh Panti Asuhan Manarul Abror.

Dalam kesempatan itu, Yulius membantah bantuan yang disalurkan MA Peduli dari para cukong.

"Saya tidak tahu apakah ada orang yang inginkan saya jadi Ketua MA di waktu depan. Mengalir saja," tandas Yulius.

Apalagi muncul fitnah adanya bantuan dari para cukong.

"Fitnah dan gosip mulai berhamburan dari sana sini dituduhkan menerima dana dan suntikan dana bantuan dari para cukong," imbuhnya.

Yulius menegaskan, tak ada bantuan dari para cukong dalam aksi MA Peduli ini.

"Kalau ada pihak-pihak yang minta dukungan dana untuk kepentingan saya, kalau saya terima dana satu sen pun dari para cukong itu, saya haramkan semua dalam hidup saya, kerena jabatan itu bukan apa-apa," tegas Yulius.

"Saya sampaikan di depan bapak yai, demi Allah saya haramkan bantuan dari para cukong ingin membeli orang untuk memilih saya, seandainya saya ikut pemilihan," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan MA Peduli Jakarta, Anang Suseno Hadi, menyampaikan kegiatan-kegiatan pihaknya ini telah dilakukan di lebih dari 70 daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Nusa Tenggara, serta akan terus dilakukan ke daerah lain.

"Kami akan terus melakukan kegiatan MA Peduli ke daerah-daerah" ucap hakim yang juga merupakan Panitera Pengganti MA tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved