Kamis, 2 Oktober 2025

Jamaah Islamiyah Bubar

Peneliti dan Pemerhati Terorisme Bicara soal Bubarnya Jamaah Islamiyah: Tidak Ada Pihak yang Menekan

Choirul yakin dan percaya bahwa Jamaah Islamiyah bubar beneran karena keputusan ini berasal murni dari mereka.

|
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Setya Krisna Sumarga
Penamat terorisme Choirul Anam yakin bahwa Jamaah Islamiyah benar-benar bubar karena keputusan ini berasal murni dari mereka. Foto kondisi terkini rumah kontrakan Susilo di Kampung Kepuh Sari, Mojosongo, Kota Solo, tempat persembunyian teroris Noordin Mohn Top. 

"Kami minta maaf yang sebesar-besarnya kalau kami, Al Jamaah Al Islamiyah, dengan sekian banyak kasus-kasus yang menyulitkan negara, menyibukkan negara, yang seharusnya tidak kami lakukan, tetapi dengan ilmu dan kesadaran ini, alhamdulillah, khususnya kepada bangsa Indonesia, kami minta maaf sebesar-besarnya," kata Abu Fatih.

Lalu apa kata pengamat menanggapi bubarnya Jamaah Islamiyah ini?

Berikut pandangan Khoirul Anam, Peneliti dan Pemerhati Terorisme Indonesia:

Secara pribadi saya yakin sekali dan percaya mereka bubar beneran. Pertama karena keputusan ini berasal murni dari mereka. Tidak ada pihak dari luar yang menekan atau memaksa mereka.

Baca juga: Singapura dan Malaysia Soroti 16 Pentolan Jemaaah Islamiyah di Indonesia Deklarasi Bubarkan Diri

Jadi ini murni keputusan mereka. Ketika saya bertanya kepada petinggi JI, mereka menjawab alasannya satu, karena ilmu.

Sejak awal, JI agak berbeda dengan kelompok radikal terorisme lainnya. Menurut pengakuan mereka, JI hanya berlandaskan pada ilmu.

Alasan dulu mendirikan JI adalah karena ilmu. Jadi sekarang mereka harus membubarkan diri, menyudahi organisasi ini dengan alasan sama, yaitu ilmu.

Mereka sudah berusaha lama mengkaji doktrin-doktrin, ajaran yang mereka ikuti, misal tafsir tentang jihad, konsep al wala’ wal bara’.

Kemudian mereka sampai pada keputusan terbaik saat ini, bubar atau membubarkan organisasinya.

Proses ini berlangsung lama, bahkan sejak akhir 1990an. JI kan didirikan bersama-sama oleh Abdullah Sungkar, Abu Bakar Baasyir, dan Abu Rusydan.

Dinamika lalu terjadi. Pada 1999, Abu Bakar Baasyir keluar dari JI, dan merasa sudah membubarkan Jamaah Islamiyah.

Alasan keluar dari JI, karena Abu Bakar Baasyir berpandangan jihad yang dilakukan JI seharusnya sudah tidak siri atau rahasia lagi.

Tapi pandangan itu ditentang orang-orang JI.

Tahun 2003, ketika sudah terjadi berbagai aksi teror bom yang diikuti penangkapan-penangkapan, wacana pembubaran mencuat lagi.

Satu di antara alasan dan pertimbangannya, jika jihad-jihad itu benar di jalan Allah, maka seharusnya jihad itu berhasil dan tidak ada anggota yang tertangkap.

Selain itu bagi JI, musuh besar yang harus diperangi itu penjajah asing, seperti Amerika Serikat yang dianggap menindas umat Islam.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved