Jumat, 3 Oktober 2025

28.775 Warga Miskin Kini Sudah Menjadi Mandiri, Mereka Tak Lagi Menerima Bantuan Sosial

Melalui Program PENA, warga penerima bansos mendapat permodalan dan pelatihan usaha, pengemasan, pemasaran, literasi keuangan dan pendampingan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menghadiri acara Graduasi PENA Periode Juni 2024, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial, Margaguna, Jakarta. Risma mengatakan program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) berhasil mencetak 28.775 warga miskin menjadi mandiri. 

Sementara itu, Penerima PENA terbagi menjadi beberapa kelompok seperti PENA Reguler dan PENA Berdikari yang merupakan penerima program PKH dan sembako.

Sebanyak 5.713 KPM PENA Reguler dan PENA Berdikari 13.732 KPM sudah digraduasi.

Selain itu, kelompok PENA Atensi, yang terdiri dari lansia, penyandang disabilitas, korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), serta kelompok rentan, sebanyak 6.878 KPM berhasil digraduasi.

Kelompok lainnya, seperti PENA Komunitas berhasil menggraduasi 1.822 KPM, PENA Bencana 52 KPM, dan PENA Vokasi 578 KPM.

Selain kelompok itu, Kemensos juga menyasar kaum muda, anak dari KPM PKH yang sudah lansia. Hal ini mempertimbangkan kondisi KPM yang sudah lanjut usia.

PENA muda dikhususkan bagi anak KPM PKH berusia 23-30 tahun, dan anak muda lainnya yang memenuhi syarat.

Mensos Risma juga akan fokus pada kantong-kantong kemiskinan di daerah kepulauan yang sulit dijangkau.

Pendekatan komunitas dipilih agar memudahkan proses pembinaan.

"Kedepannya Kemensos akan lakukan (terapkan program PENA) di komunitas terutama yang bermukim di daerah kepulauan,” ujar Risma.

Beberapa program PENA Komunitas yang sudah dilakukan misalnya memberdayakan istri-istri nelayan agar terampil mengolah ikan menjadi produk baru seperti ikan kering, dan abon ikan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved