Senin, 29 September 2025

Raker dengan DPD RI, Wamensos Tegaskan Jumlah Sekolah Rakyat Akan Terus Bertambah

Jumlah Sekolah Rakyat kedepannya ditargetkan akan terus bertambah secara signifikan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Editor: Content Writer
dok. Kemensos
SEKOLAH RAKYAT - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menghadiri Rapat Kerja bersama Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025). Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan ini adalah pelaksanaan Sekolah Rakyat bagi anak-anak dari keluarga miskin. 

TRIBUNNEWS.COM - Secara bertahap, sejak 14 Juli 2025 sebanyak 100 Sekolah Rakyat rintisan telah resmi beroperasi. Kini, jumlahnya telah bertambah menjadi 165 titik.

Wamensos Agus Jabo Priyono menyebut, jumlah Sekolah Rakyat kedepannya ditargetkan akan terus bertambah secara signifikan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Sampai sekarang kita masih membuka. Siapapun bupati, walikota, gubernur yang mau mengusulkan pembangunan Sekolah Rakyat, kita masih membuka," kata Agus Jabo saat Rapat Kerja bersama Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Agus Jabo menambahkan, bak gayung bersambut, peluang yang dibuka Kemensos disambut antusias oleh para kepala daerah. Tak hanya mengajukan usulan, mereka juga telah menyiapkan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat permanen. 

Namun dia menyatakan, Kemensos tidak berwenang menentukan jumlah Sekolah Rakyat yang akan beroperasi kelak. Semua tergantung arahan Presiden yang sudah mematok target 500 Sekolah Rakyat.

"Perintah Pak Presiden setiap Pemda itu harus memiliki minimal satu Sekolah Rakyat," jelasnya.

Agus Jabo menyebut, nantinya setiap Sekolah Rakyat permanen bakal mampu menampung sebanyak 1.000 murid. Mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Program yang digagas oleh Presiden Prabowo ini bertujuan untuk mengentaskan rantai kemiskinan.

"Dan Pak Presiden memprioritaskan, meminta supaya kita memprioritaskan anak-anak SD. Karena beliau ingin memutus transmisi kemiskinan itu sejak dini," ujar dia.

Selain itu, Agus Jabo menyampaikan, Presiden juga ingin agar anak-anak yang mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat tidak hanya pintar secara akademis, tapi juga punya karakter agama, kebangsaan dan sosial.

"Dan mereka juga harus memiliki keterampilan supaya kalau mereka lulus dari Sekolah Rakyat, terutama yang SMA, belum ingin melanjutkan kuliah dan ingin bekerja untuk membantu orangtuanya, mereka sudah punya keterampilan. Jadi ada pendidikan-pendidikan vokasi di tingkat SMA. Pintar, berkarakter, terampil," ungkap Agus Jabo.

Baca juga: Kemensos Dukung Pembangunan Sekolah Rakyat di Kebumen

Menyikapi hal ini, anggota Komite III Aji Mirni Mawarni menyatakan sangat mendukung program Sekolah Rakyat. Anggota DPD Dapil Kalimantan Timur ini pun berharap dapat dilibatkan dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat.

"Kami mohon, kalau memang ada Sekolah Rakyat yang akan beroperasi maupun yang sudah beroperasi, mohon kami bisa dilibatkan supaya kami bisa membantu juga program pemerintah ini. Karena memang masih banyak daerah yang belum, pendidikannya masih jauh Pak, terutama di Kalimantan Timur," ujar Mawarni.

Dukungan juga disampaikan oleh Anggota Komite III Dapil Riau, Sewitri. Ia menyebut, para bupati serta walikota di wilayahnya siap berpartisipasi mensukseskan program Sekolah Rakyat. 

"Jadi kita di Riau itu ada 12 kabupaten/kota. Dan sekarang itu baru satu yang ada Sekolah Rakyatnya. Tetapi kepala-kepala daerah yang ada di Provinsi Riau siap untuk mensukseskan program Bapak Presiden. Dan untuk lahan ataupun gedung mereka sudah siap. Jadi tinggal tindak lanjut kita dari Kemensos dan pemerintah pusat," kata Sewitri.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan