Munas Partai Golkar
Isu Jokowi Jadi Ketua Umum Golkar, Internal Partai Beringin 'Melawan': Kami Punya Aturan Main
Adies menegaskan, Partai Golkar memiliki AD/ART yang menjadi aturan main. Termasuk mengatur soal syarat untuk menjadi calon ketua umum partai Golkar.
"Ya mungkin saja (bisa dirubah AD/ART) kalau mau. Kalau (semua) daerah mau, iya (bisa)," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan selama belum ada perubahan pada AD/ART Partai Golkar, MKGR masih menaati aturan main yang berlaku.
"Jadi, selama ini sebelum ada perubahan AD/ART, kami sebagai underbow partai Golkar, tentunya masih berpatokan kepada AD/ART, kita tidak berani berandai-andai apakah ini akan diubah atau tidak, Kita akan mengikuti saja, tetapi sampai saat ini kita harus ikut kepada aturan," kata Adies.
"Itu aturan baku dari partai Golkar. Itu buku sakralnya partai Golkar, jadi kita sampai saat ini kita MKGR, masih mengacu kepada AD/ART," tutur Adies.
Kosgoro 1957: Menjadi Ketua Umum Sangat Sarat dengan Syarat
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 Sabil Rachman mendukung Airlangga Hartarto, yang kini menjabat Ketua Dewan Kehormatan Kosgoro 1957 kembali memimpin Partai Golkar.
Hal ini disampaikan politisi asal Sulawesi Selatan tersebut menanggapi adanya isu yang muncul seminggu terakhir ini yakni kemungkinan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon ketua umum Golkar pada Munas Golkar Desember mendatang.
Isu tersebut pertama kali diembuskan pengamat politik Muhammad Qodari.
Menurut Sabil, pandangan Qodari tersebut lahir dari kedangkalan pengetahuannya soal Golkar.
Meskipun mungkin sangat memahami konstruksi dan landskap politik kepartaian lebih luas tetapi miskin secara khusus untuk Golkar.
"Karena itulah maka sangat bisa dimengerti wacana yang coba dikembangkan. Namun agar amatan Qodari bisa lebih pas dan tidak bias. Maka perlu disampaikan bahwa sebagai Partai terbuka maka siapapun bisa masuk menjadi anggota Golkar. Namun untuk menjadi Ketua Umum sangat sarat dengan syarat yang harus dipenuhi," kata Sabil Rachman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (18/3/2024).
Menurut Sabil yang juga politisi Golkar, syarat tersebut tidak bisa dipenuhi Gibran. Meskipun ada yang ikut mendorong Gibran untuk maju sebagai calon Ketua Umum.
"Saya justru menduga syarat- syarat tersebut sangat dipahami oleh Pak Gibran dan karena itulah beliau pernah mengatakan bahwa sebaiknya senior Golkar saja (yang maju caketum)," ujarnya.
Baca juga: Muncul Dukungan Aklamasi untuk Airlangga Jadi Ketua Umum Golkar Saat Pertemuan Pengurus DPD di Bali
Disebutkannya, saat wacana Qodari bergulir tanpa arah karena tidak memenuhi syarat itu.
Maka pada saat yang bersamaan namun kebetulan pertemuan seluruh DPD I dan beberapa senior Golkar di Bali sebagai acara syukuran sukses Pemilu (Pileg dan Pilpres) di mana Golkar mendapatkan suara yang sangat signifikan karena ada peningkatan suara dan kursi.
Di Pilpres juga Golkar dengan koalisinya berhasil memenangkan pasangan Prabowo -Gibran.
Munas Partai Golkar
Agus Gumiwang Respons Namanya Masuk Bursa Calon Ketua Umum Golkar: Tanya Bamsoet |
---|
Muncul Dukungan Aklamasi untuk Airlangga Jadi Ketua Umum Golkar Saat Pertemuan Pengurus DPD di Bali |
---|
Pakar Prediksi Prabowo Tak Bakal Rela Gibran Jadi Ketua Umum Golkar, Takut Bersaing di 2029 |
---|
Pengamat Beberkan Pro Kontra Gibran Rakabuming yang Disebut Calon Potensial Ketua Umum Golkar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.