Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat: Membangun Keluarga Ala Rasulullah SAW
Simak contoh teks khutbah Jumat berjudul Membangun Keluarga Ala Rasulullah SAW. Memuat materi untuk meneladani cara Rasulullah SAW dalam berkeluarga.
Salah satu bentuk panggilan romantis yang populer adalah Nabi memanggil istrinya (Aisyah) dengan panggilan “ya Khumaira” wahai istriku yang kemerah-merahan. Kalimat khumaira adalah bentuk tasghir dari kalimat khamra yang salah satu fungsinya adalah untuk menyatakan panggilan kepada seseorang karena kedekatan dan rasa sayang sebagaimana Al- Qur’an menggunakan kalimat Ya Bunayya yang berasal dari kata Bunuwwun untuk menunjukkan rasa dekat dan sayang kepada anak.
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat: Cara Memilih Pemimpin yang Baik
Ketiga, Nabi selalu mempermudah urusan keluarga dan sederhana dalam beribadah
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sosok suami yang menginginkan kemudahan bagi istri-istri beliau. Dan ini merupakan karakter beliau shallallahu ‘alaihi wasallam yang suka mempermudah urusan orang lain. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata :
Artinya : “Rasulullah tidaklah dihadapkan pada dua pilihan, melainkan ia pilih yang paling mudah di antara keduanya. Selama itu bukan sebuah dosa …” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia bercerita :
Artinya : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke dalam masjid dan melihat seutas tali yang terbentang di antara dua tiang. Beliau bertanya, ‘Ini tali apa?’. Para sahabat menjawab, ‘Ini tali milik Zainab (istri Nabi) yang ia gunakan untuk shalat. Jika lelah, ia mengikatkan talinya pada tiang tersebut.’ Maka beliau pun bersabda, ‘Lepaskanlah, lepaskanlah. Hendaklah kalian shalat ketika dalam kondisi kuat (semangat). Jika lelah, hendaklah duduk” (HR. Ibnu Majah).
Dikisahkan dari istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Juwairiyah binti Al-Harits radhiyallahu ‘anha : “Nabi keluar dari rumahku. Saat itu aku sedang berada di musalla rumahku. Beliau kembali lagi saat siang, sementara aku masih di tempat itu (untuk berzikir). Beliau berkata, ‘Engkau tidak meninggalkan musalamu sedari aku keluar tadi?’ ‘Iya’, jawabku. Beliau bersabda :
Artinya : “Sungguh, aku mengucapkan empat kalimat sebanyak tiga kali. Jika ditimbang dengan zikir yang kau ucapkan sejak tadi, tentu akan menyamai timbangannya yaitu, ‘subhaanallahi wa bihamdih, ‘adada khalqih, wa ridha nafsih, wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih. (artinya: Mahasuci Allah. Aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya, dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya)” (HR. Muslim).
Dari riwayat-riwayat di atas menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menginginkan kemudahan terutama dalam hal ibadah.
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat: Menjaga Perairan dari Musibah
Keempat, Nabi selalu menggembirakan keluarga dan meluangkan waktu untuk mereka
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bercerita :
Artinya : “Aku pernah keluar bersama Rasulullah dan saat itu aku masih kurus. Ketika kami telah sampai di suatu tempat, beliau berujar kepada para sahabatnya, ‘Pergilah kalian terlebih dahulu!”
Kemudian beliau menantangku untuk berlari, ‘Ayo ke sinilah! Aku akan berlomba denganmu!’. Kemudian beliau berlomba denganku. Namun akhirnya, akulah yang memenangkan lomba tersebut.
Pada lain kesempatan, aku kembali keluar bepergian bersama beliau, dan saat itu badanku semakin besar. Ketika kami berada di suatu tempat, Rasulullah kembali berkata kepada para sahabatnya, ‘Pergilah kalian terlebih dahulu!’. Kemudian beliau menantangku untuk berlari, ‘Ayo ke sinilah! Aku akan berlomba denganmu!’. Kemudian beliau berlomba denganku, tetapi akhirnya beliaulah yang memenangkan lomba tersebut. Beliau mengatakan bahwa ini adalah balasan dari kekalahan beliau sebelumnya sembari menepuk pundakku” (HR. Thabrani).
Juga diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Beliau mengatakan:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.