Respons Kritik Sekjen PDIP, Jokowi: Bangun Lumbung Pangan Tidak Semudah yang Dibayangkan
Menurut Presiden Jokowi membangun lumbung pangan tidak bisa langsung jadi sempurna. Biasanya tanaman pertama akan gagal.
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa membangun food estate atau lumbung pangan tidak semudah yang dibayangkan.
Pernyataan Jokowi tersebut merespon kritikan PDIP terhadap program food estate yang digagasnya.
Supaya tahu membangun food estate, membangun lumbung pangan itu tidak semudah yang Bapak/Ibu bayangkan
"Supaya tahu membangun food estate, membangun lumbung pangan itu tidak semudah yang Bapak/Ibu bayangkan," kata Jokowi usai menghadiri acara peringatan Hari Konstitusi dan Hari ulang Tahun MPR Ke-78 di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (18/8/2023).
Baca juga: Sekjen PDIP: Food Estate Bagus, Hanya Implementasinya Tidak Baik
Menurut Presiden Jokowi membangun lumbung pangan tidak bisa langsung jadi sempurna. Biasanya tanaman pertama akan gagal. Setelah itu hasil produksi tanaman kedua tidak maksimal.
"Tanaman pertama biasanya gagal, nanam kedua masih paling-paling bisa berhasil 25 persen. Ketiga, baru biasanya keenam ketujuh itu baru pada kondisi normal. Jadi tidak semudah yang kita bayangkan," katanya.
Misalnya kata Jokowi saat membangun lumbung pangan yang berada di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Lumbung pangan di lokasi tersebut baru disebut agak baik usai penanaman yang ketiga.
"Tiga kali itu baru bisa. Agak lebih baik. Belum baik. Agak lebih baik," katanya.
Baca juga: Hasto PDIP: Ada Campur Tangan Parpol di Program Food Estate
Begitu juga kata Presiden dengan lumbung pangan yang berada di Pulau Pisang Kalimantan Tengah. Lumbung Pangan di lokasi tersebut belum berada pada kondisi normal.
"Masih mungkin separuhnya (maksimal). Yang di Gunung Mas Juga masih sama," katanya.
Oleh karena itu kata Presiden membangun lumbung pangan tidak semudah yang dibayangkan. Menurutnya pasti ada masalah di lapangan saat membangun untuk pertama kalinya. Namun, masalah masalah yang ada tersebut akan dievaluasi dan koreksi.
"Jadi semuanya akan diperbaiki. Dan semuanya harus dievaluasi, dikoreksi, harus diulang. Kalau kita engga berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapanpun lupakan," pungkasnya.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan proyek food estate atau lumbung pangan merupakan bagian dari kejahatan lingkungan hidup.
Hal itu terkait temuan soal Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang adanya dugaan uang hasil kejahatan lingkungan sebesar Rp 1 triliun mengalir ke partai politik (parpol).
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, NasDem: Pemilu Masih Lama |
![]() |
---|
Legislator PDIP Tak Sepakat MBG Dihentikan Sementara Meski Banyak Siswa Keracunan |
![]() |
---|
Budayawan Eros Djarot Heran Jokowi dan Gibran Sulit Perlihatkan Ijazahnya: Apa Sih Susahnya? |
![]() |
---|
Politisi PDIP Said Abdullah Singgung Gaya Koboi Menkeu Saat Rapat Bahas APBN 2026 di DPR |
![]() |
---|
Jejak Kehadiran Presiden RI di Sidang Umum PBB: Soekarno-Prabowo Hadir Langsung, Jokowi Cuma Virtual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.