Charles PDIP Bicara Sistem Kesehatan Nasional di Daerah Terpencil: Akses Tanpa Mutu Adalah Ilusi
Ketua DPP PDIP Charles Honoris mengingatkan di balik angka dan laporan statistik tentang sistem kesehatan nasional.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Jaminan Sosial, Charles Honoris mengingatkan di balik angka dan laporan statistik tentang sistem kesehatan nasional, terdapat wajah rakyat Indonesia yang menaruh harapan besar tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkeadilan.
Meski data menunjukkan cakupan jaminan kesehatan nasional mencapai 98,3 persen dari Rp280 juta penduduk Indonesia, namun fakta di lapangan belum menunjukan kualitas yang baik.
Charles pun mengatakan, bahwa jaminan kesehatan yang luas harus dibarengi dengan mutu layanan yang merata agar benar-benar memberi manfaat yang nyata bagi rakyat.
Hal itu disampaikan Charles saat sambutan acara Peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia dengan tema ‘Seluruh Rakyat Berhak Sehat’ yang digelar oleh DPP PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
“Fakta di lapangan masih menunjukkan adanya berbagai tantangan serius, baik itu ketimpangan layanan antara kota besar dan daerah terpencil, lalu banyaknya antrian yang masih terjadi di rumah sakit-rumah sakit,” kata Charles.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini juga menyoroti soal kesehatan di daerah seringkali kekurangan sarana, prasarana maupun tenaga kesehatan.
Hal tersebut, kata dia, mengakibatkan rakyat di daerah terpencil harus menempuh perjalanan panjang hanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang seharusnya bisa tersedia lebih dekat.
Selain itu, Charles mengatakan keterbatasan jumlah dan distribusi tenaga kesehatan juga menjadi persoalan berdasar, standar untuk layanan yang belum rata menambah beban dan banyak laporan tentang waktu tunggu pasien yang masih terlalu lama.
“Semua ini berdampak langsung pada kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan nasional kita dan negara tidak boleh berhenti pada kebanggaan angka semata karena akses tanpa mutu adalah ilusi,” tegasnya.
Maka dari itu, melalui momentum Hari Keselamatan Pasien Sedunia yang jatuh pada hari ini, Charles mendorong penguatan sistem merujukan kesehatan agar bisa lebih efisien dan tidak menukup di rumah sakit besar.
Dia juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada forum Kongres VI PDIP beberapa waktu lalu, soal posisi PDIP sebagai mitra penyeimbang pemerintahan.
“Artinya, kami bukan hanya mengkritik, tetapi juga akan menghadirkan solusi. Peringatan ini bukan sekedar seremoni, melainkan sebuah pengingat bahwa keselamatan pasien adalah penting, dari pelayanan kesehatan yang bermutu dan menjadi hak mendasar setiap warga negara,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan, Ribka Tjiptaning mengatakan problem permasalahan kesehatan di Indonesia begitu kompleks.
Secara spesifik, Ribka menyoroti soal BPJS Kesehatan yang tidak mengcover seluruh pasien yang terkena penyakit.
Padahal, menurutnya, Negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan seluruh rakyatnya bisa mendapat pelayanan kesehatan.
Wasekjen PDIP Adhi Dharmo Tak Penuhi Panggilan KPK dalam Kasus Korupsi Rel Kereta Api |
![]() |
---|
KPU Tutup Akses Ijazah Capres-Cawapres, PDIP: Melanggar Hak Publik |
![]() |
---|
Program Pendidikan dan Kesehatan Gratis Jadi Prioritas di Timor Tengah Utara NTT |
![]() |
---|
35 Daftar Tokoh Pengurus DPP PDIP 2025-2030, Termasuk Hasto Kristiyanto, Resmi Disahkan Kemenkum |
![]() |
---|
Kementerian Hukum Sahkan Kepengurusan DPP PDI Perjuangan Periode 2025-2030 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.