Prabowo: Jangan Ikut-ikut Demokrasi Bangsa Lain, Caci Maki, Kebencian dan Mau Menang Sendiri
Prabowo Subianto juga meminta Republik Indonesia jangan terpecah belah seperti halnya Suriah maupun Afghanistan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengimbau demokrasi Indonesia yang khas jangan mengikuti demokrasi dari bangsa lain caci maki, mengajarkan kebencian hingga ingin menang sendiri.
Adapun pernyataan itu disampaikan Prabowo Subianto saat berpidato dalam acara puncak hari lahir (Milad) ke-25 PBB di ICE BSD, Tangerang pada Minggu (30/7/2023).
"Kita harus demokrasi yang khas Indonesia, jangan ikut-ikutan demokrasi bangsa lain. Jangan ikut-ikutan demokrasi yang caci-maki, demokrasi yang mengajarkan kebencian yang hanya menang sendiri," kata Prabowo dalam pidatonya.
"Semua partai di seluruh Indonesia terdiri dari patriot patriot dan orang-orang baik. Semua partai ada juga orang yang tidak baik saudara-saudara sekalian, marilah, kita bekerja sama, marilah kita bersatu, marilah kita memikirkan rakyat kita. Marilah kita bekerja untuk rakyat kita yang tercinta," sambungnya.
Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto juga meminta Republik Indonesia jangan terpecah belah.
Baca juga: Cak Imin Tanggapi Permintaan Prabowo Subianto: Saya Enggak Kemana-mana
Dia mengaku tidak mau RI menjadi seperti Suriah maupun Afghanistan.
"Saya semakin yakin bahwa kita tidak boleh diadu domba lagi kita tidak boleh pecah belah lagi kita harus bersatu berbeda itu baik di ujungnya," kata Prabowo.
Prabowo berkomitmen untuk menjaga kerukunan dalam pilpres kali ini.
Sebaliknya, tidak boleh ada kontestasi politik menimbulkan permusuhan.
"Saya di mana-mana bertekad untuk bekerja demi kerukunan.
Persaingan politik itu adalah baik tapi tidak boleh jadi permusuhan politik," jelasnya.
Lalu, Prabowo pun berbicara mengenai negara-negara yang menjadi negara konflik karena tidak bersatu.
Dia pun mencontohkan negara Suriah hingga Afghanistan.
"Marilah kita belajar dari perkembangan negara-negara lain marilah kita lihat apa yang terjadi di negara-negara saudara-saudara kita.
Apa yang terjadi di Suriah yang terjadi di Irak yang terjadi di Afghanistan yang terjadi di Somalia yang terjadi di Libya lihat kita tidak boleh," jelasnya.
"Perbedaan politik demokrasi kita harus demokrasi yang khas Indonesia jangan ikut-ikut demokrasi bangsa lain jangan ikut-ikut demokrasi yang caci maki demokrasi yang menganjurkan kebencian yang hanya mau menang sendiri," tegasnya.
Petugas Dapur MBG Langgar Prosedur: Karena Ngantuk Masak Jam 21.00, Harusnya Jam 02.00 |
![]() |
---|
Bandingkan MBG dengan Aturan Makanan di Sekolah Malaysia, Dokter Tan Shot Yen Sindir Kepala BGN |
![]() |
---|
Wakil Kepala BGN Ancam Tutup Dapur MBG yang Langgar Aturan: Mau Punya Jenderal Saya Nggak Peduli |
![]() |
---|
Haidar Alwi Sebut Tuduhan Listyo Sigit Persekusi Calon Kapolri Pilihan Presiden Tanpa Bukti Konkret |
![]() |
---|
Sedot Anggaran Ratusan Triliun, MBG Disebut Jadi Motor Penggerak Ekonomi Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.