Ganjar Pranowo Menjalankan Ekonomi Sirkular di Jawa Tengah, Ikuti Kebijakan Pemerintahan Jokowi
Ganjar menuturkan ekonomi sirkular dapat menyelesaikan beberapa persoalan di masyarakat, khususnya terkait ramah lingkungan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus berupaya mewujudkan ekonomi sirkular di Jateng.
Hal itu sejalan dengan salah satu misi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mendorong transformasi ekonomi ke arah yang lebih “hijau” atau sering disebut dengan ekonomi sirkular.
Ekonomi sirkular juga bisa diartikan sebagai konsep memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang (resource efficiency).
Baca juga: Pengamat Menilai PPP Akan Disodorkan Sandiaga Uno Menjadi Cawapres Potensial Ganjar Pranowo
Transformasi menuju ekonomi sirkular menjadi penting bagi Indonesia karena akan membawa banyak dampak positif, baik bagi lingkungan serta pertumbuhan berbagai sektor pembangunan di masa depan.
Ganjar menuturkan ekonomi sirkular dapat menyelesaikan beberapa persoalan di masyarakat, khususnya terkait ramah lingkungan.
“Kalau kemudian masyarakat punya problem di tempatnya masing-masing dan mereka ingin menyelesaikan, ternyata berdasarkan sumber atau resources yang ada di situ, mereka mampu untuk mengolah kembali, dan ternyata praktik-praktik baik itu ada. Kita mencoba mendampingi,” kata Ganjar.
Berkat keseriusannya, Ganjar berhasil mengubah paradigma dari sistem ekonomi, yang sebelumnya menggunakan model linear menjadi ekonomi sirkular.
Konsep linear masih menerapkan pendekatan “ambil-pakai-buang”. Sedangkan ekonomi sirkular merupakan model yang berupaya memperpanjang siklus hidup dari suatu produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada, agar dapat dipakai selama mungkin.
Baca juga: Sandiaga Uno Amunisi bagi PPP, Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar Karena Populer dan Logistiknya Kuat
Adapun potensi sumber daya yang kerap dieksekusi Ganjar adalah, panas matahari, gas rawa, geothermal, serta angin dan air. Dari sumber itu, Ganjar mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT), dalam bentuk gheotermal, PLTS, hingga saluran gas pengganti LPG 3 Kg.
Berdasarkan data, jumlah Desa Mandiri Energi (DME) di Jateng saat ini telah berjumlah 2.353 DME. Seluruh DME itu, terdiri dari 2.167 DME inisiatif, 160 DME berkembang, dan 26 DME mapan.
Selain itu, Ganjar sukses mencatat keberhasilan mengatasi sampah. Jateng merupakan provinsi dengan pengurangan sampah terbesar di Indonesia, dengan volume pengurangan mencapai 1.232.731 ton, dan tingkat keterlolaan sampah mencapai 63,19 persen.
Pengurangan sampah di Jateng lebih tinggi ketimbang DKI Jakarta yang hanya 812.165 ton, dan Jatim sebanyak 391.740 ton.
Implementasi ekonomi sirkular itu tak lepas dari perencanaan green economy yang dirancang Ganjar. Green economy juga diwujudkan dengan pembangunan rendah karbon (mitigasi perubahan iklim), dan pembangunan berketahanan iklim.
Bahkan, Pemprov Jateng sukses menerima penghargaan perencanaan pembangunan daerah terbaik dari Bappenas sebanyak tiga kali, tahun 2019, 2020, dan 2023. Jateng juga diakui sebagai Provinsi Yang Memulai Inisiasi Awal Untuk Sirkular Ekonomi.
Kepala Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Eko Purwanto menyampaikan bahwa tempatnya menjadi salah satu desa mendapat bantuan instalasi gas rawa atau Biogenic Shallow Gas (BSG). Berkat itu, warganya kini dapat memanfaatkan gas tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
Sosok Iwan, Pelaku Pembunuhan Anggota TNI di Kafe Wonosobo, 4 Kali Masuk Penjara |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Semarang Besok Kamis 18 September 2025: Mayoritas Hujan Ringan, Wilayah Tugu Berawan |
![]() |
---|
Kafe Lokasi Pembacokan Anggota TNI di Wonosobo Ditutup, Satpol PP: Tak Kantongi Izin |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Tengah Hari Ini Rabu, 17 September 2025: Salatiga Hujan Petir |
![]() |
---|
Viral Guru Injak Siswa saat Tidur di Kelas, Kak Seto: Guru Mengajar Bukan Menghajar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.